Senin, 6 Oktober 2025

Korupsi KTP Elektronik

Setya Novanto Sakit, Golkar Pastikan Tidak Ada Wacana Pergantian Ketua Umum

"Kan orang masih berobat, orang itu harapannya sembuh Apakah orang yang sakit langsung digantikan."

Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Sekertaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar, Idrus Marham 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR, Setya Novanto dikabarkan menjalani operasi Jantung di RS Premire Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (18/9/2017) pagi.

Awalnya, tersangka kasus proyek e-KTP yang juga Ketua Umum Partai Golkar tersebut menjalani perawatan di Rumah Sakit Siloam Semanggi, Jakarta Pusat.

Dokter menyarankan tindakan katerisasi karena adanya gejala disfungsi jantung Novanto.

Paska operasi, dokter memerintahkan Setya Novanto untuk beristirahat total.

Baca: Golkar Pastikan Setya Novanto Koperatif Terhadap Panggilan KPK

Menyikapi kondisi tersebut, Sekertaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar, Idrus Marham, mengatakan Setya Novanto memiliki harapan untuk sembuh sehingga tidak perlu ada pergantian ketua umum.

"Enggak, semua orang itu pun punya harapan, masa Pak Novanto tidak punya harapan, punya harapan sembuh punya harapan masalahnya selesai kan. Semua orang punya harapan kan kita hargai dong orang yang punya harapan sekarang sedang berobat," kata Idrus Marham di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin (18/9/2017).

Baca: Mengaku Hanya Kawal Anak Setya Novanto, Corneles Bantah Tahu Soal Korupsi e-KTP

"Kan orang masih berobat, orang itu harapannya sembuh Apakah orang yang sakit langsung digantikan. Kalau begitu nggak usah ada Dokter kalau begitu kan," tambahnya.

Selain itu, Idrus meyakini Setya Novanto akan bertindak koperatif dan memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca: Polda Papua Tahan Bupati Biak Numfor Terkait Korupsi APBD

Hal tersebut, kata Idrus, akan dilakukan Setya Novanto jika kondisi kesehatannya sudah membaik.

"Pak Novanto menunjukan sikap koperatifnya dalam proses hukum itu. Sikap koperatif Pak Novanto akan ditujukan (penuhi panggilan KPK)," ucap Idrus Marham.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved