Sabtu, 4 Oktober 2025

Suap di Kementerian Perhubungan

Fahri Hamzah Sebut OTT KPK Belum Tentu Diketahui Pimpinan KPK

"Apakah benar bangsa ini adalah bangsa maling dengan fakta cerita yang dibuat oleh #OTTKPK tiap hari itu?"

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Adi Suhendi
Taufik Ismail/Tribunnews.com
Fahri Hamzah 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah angkat bicara soal kabar Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Dirinya menyoroti gaya KPK menangkap koruptor dengan sebutan OTT, mampu menyelesaikan masalah korupsi.

"Apakah benar bangsa ini adalah bangsa maling dengan fakta cerita yang dibuat oleh #OTTKPK tiap hari itu?" Kata Fahri lewat akun Twitternya @fahrihamzah, Kamis (24/8/2017).

Dirinya heran dengan, OTT ini tidak lama berselang dengan OTT KPK di Pengadilan Negari (PN) Jakarta Selatan beberapa hari lalu.

Baca: Ruangannya Disegel KPK, Ini Profil Dirjen Hubla Kemenhub yang Diduga Terjaring OTT

Menurutnya, ada fenomena unik yang terjadi terkait dua OTT ini.

"Setiap OTT KPK terjadi, wartawan segera mengontak Humas atau Pimpinan KPK," ujarnya.

Selain itu, lanjut Fahri, umumnya para pimpinan dan humas KPK menjawab bahwa mereka belum mengetahui kabar tersebut.

Mereka masih butuh konfirmasi terlebih dahulu kepada penyidik KPK.

Baca: Terjaring OTT, Dirjen Hubla Kemenhub Masih Diperiksa Intensif di KPK

"Mereka selalu jawab, 'kami belum tahu dan kami akan berkoordinasi dulu dengan penyidik'," katanya.

Menurutnya, hal ini menjadi bukti bahwa aktivitas penyidik KPK dilakukan secara indenpenden tanpa sepengetahuan pimpinan KPK.

Dirinya menduga pimpinan KPK tidak mengetahui aktivitas tersebut.

"Sehingga dapat kita simpulkan bahwa #OTTKPK adalah aktivitas penyidik secara independen," kata Fahri.

Baca: Pejabat Kemenhub yang terjaring OTT KPK Diduga Dirjen Perhubungan Laut

Fahri akhirnya menyimpulkan bahwa aktivitas yang dilakukan penyidik KPK selama ini tidak bisa diketahui siapapun, bahkan oleh pimpinan KPK.

"(Karena) tidak ada yang tahu kapan dimulainya kegiatan yang berujung #OTTKPK, bahkan tidak oleh pimpinan KPK," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Jenderal Hubungan Laut (Dirjen Hubla), Antonius Tonny Budiono disebut-sebut ikut diamankan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Rabu (23/8/2017) malam.

Bahkan ‎tim KPK langsung mendatangi kantor Kemenhub RI di Jalan Medan Merdeka Barat nomor 8, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (24/8/2017) dini hari.

Empat orang mengenakan tanda pengenal dan berkas KPK datang dengan menumpangi mobil Avanza warna hitam sekitar pukul 00.10 WIB.

Mereka didampingi petugas keamanan kementerian langsung menuju ruang kerja Direktur Jenderal Hubungan Laut (Dirjen Hubla), Antonius Tonny Budiono, di lantai 4 Gedung Karsa Kemenhub.

Selanjutnya para petugas komisi anti-rasuah tersebut menyegel ruang kerja Antonius Tonny Budiono dengan membentangkan pita garis KPK warna merah di depan pintu ruangan tersebut.
Satu ruangan di samping ruang kerja diduga ruang sekretarisnya juga turut disegel.

"Tadi, mereka datang sekitar setengah jam cuma nyegel ruangan di lantai empat aja. Itu ruangan Pak Dirjen Hubla. Enggak ada barang yang dibawa, orang dari sini juga enggak ada yang dibawa sama mereka," ujar seorang petugas Kemenhub yang enggan disebutkan namanya di lokasi.

Setelah penyegelan tersebut, keempat petugas KPK langsung menuju mobilnya dan meninggalkan kantor Kemenhub.

‎Berdasar informasi, para pihak yang diamankan termasuk Dirjen Hubla ditangkap tim Satgas KPK saat sedang bertransaksi suap berhubungan dengan proyek tol laut.

Dirjen Hubla sendiri diketahui sudah sejak siang hari meninggalkan kantor dan tidak kembali lagi ke kantor hingga dikabarkan terjaring OTT KPK.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved