Kasus First Travel
Pesimis Duit Balik, Puluhan Korban First Travel Batal Buat Aduan di Crisis Center Bareskrim
"Bagi kami sia-sia, bagi penyidik penting karena untuk mengetahui berapa jumlah korbannya,"
Laporan wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah korban biro perjalanan umrah First Travel batal membuat aduan di Posko Pengaduan atau Crisis Center Bareskrim Polri di Gedung KKP, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (21/8/2017).
Mereka memilih meninggalkan Posko Pengaduan dengan alasan aduan hanya untuk mendukung penyidikan polisi.
"Bagi kami sia-sia, bagi penyidik penting karena untuk mengetahui berapa jumlah korbannya," Ujar pengacara Donny E Baharuddin saat meninggalkan Posko Pengaduan bersama sejumlah korban First Travel.
Baca: Ketika Orangtua Bos First Travel Jadi Sasaran Kemarahan
Lanjut dia, aduan yang mereka buat tidak bisa menjamin dana yang telah disetorkan kepada First Travel bisa kembali kepada para korban.
"Kami sendiri pinginnya uang kembali, paling nggak berangkat lah. kita juga kasian sama orang yang beberapa sudah hajatan, selamatan," katanya.
Donny mengaku mendampingi 28 calon jemaah korban First Travel.

Ia bersama sejumlah kliennya akan menempuh jalur perdata agar dana yang telah disetor ke First Travel bisa kembali atau ada ganti rugi.
Baca: Melongok Kemewahan Rumah Bos First Travel. Mulai Lantai Hingga Harga Gordennya
Ia mengetahui hampir seluruh aset First Travel milik tersangka Andika Surachman-Anniesa Hasibuan telah disita pihak Bareskrim terkait kasus penipuan, penggelepan, disertai pencucian uang penyelenggaraan umrah.
Ia juga mengetahui dua rekening First Travel hanya tersisa Rp 2,8 juta.
Namun, ia optimistis setidaknya ada kepastian jika menempuh jalur perdata meski harus melalui proses persidangannya.
Baca: Bos First Travel Tak Pernah Lepas Dari Kawalan Pria Berbadan Tegap
"Pas kebetulan tadi kami lihat BB (barang bukti mobil) nya ada di situ (halaman parkir Bareskrim). Kan saya bisa masukkan BB itu ke dalam gugatan saya. Walaupun harus menunggu sidang, yang penting barangnya ada. Saya lihat, siapa cepat dia dapat.. makanya kami mulai," katanya.