Suhardi Alius: FTF Merupakan Ancaman Riil di Kawasan Asia Tenggara
Suhardi Alius, MH, mengajak negara negara kawasan Asia Tenggara untuk untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman teroris asing pasca operasi mili
Dalam kesempatan tersebut Deputi III bidang Kerjasama Internasional BNPT, Irjen Pol. Drs. Hamidin di sela-sela acara tersebut mengatakan bahwa situasi keamanan di Marawi pasca operasi militer bukan saja menimbulkan ketegangan di kawasan tersebut, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran bagi negara negara kawasan di Asia Tenggara.
“Konflik internal di Filipina Selatan yang dimulai dengan lahirnya MILF kemudian menyusul MNLF dan kini muncul kelompok separatis Islamist dengan nama Moute di samping itu kelompok New Poeple Army (NPA)yang baru baru ini menembak konvoi Presiden Filipina (Duterte) semakin memperunyam masalah di kawasan itu,” kata Irjen Pol Hamidin
Untuk itu kata mantan Direktur Pencegahan BNPT ini, Indonesia, Malaysia dan Brunei harus memgambil langkah antisipasi menghadapi kemungkinan eskalasi sel sel teroris tersebut khususnya setelah ISIS melemah di Iraq dan Suriah. “Asia Tenggara menjadi target proyek kekhilafaan setelah Iraq dan Suriah jatuh ditangan sekutu,” kata mantan Kapolres Metro Jakarta Pusat ini mengakhiri.
Selain dihadiri Menkopolhukan dan Menlu RI, acara tersebut juga dihadiri Kapolri Jenderal Pol. Drs. Tito Karnavian, Kasum TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan Ashaf, Menkominfo Rudiantara, Menkumham Yasonna Laoly, Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin dan sejumlah pejabat terkait serta para pejabat keamanan yang merupakan delegasi dari negara-negara peserta.