Kamis, 2 Oktober 2025

RUU Pemilu

Gemuruh Tepuk Tangan Staf Ahli dan Pendukung di Tribun Ruang Rapat Paripurna

Suara teriakan dan tepuk tangan begitu terdengar dari Tribun Ruang Rapat Paripurna DPR RI saat sidang telah dimulai

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM/AMRIYONO
Pansus RUU Pemilu melakukan rapat kerja dan rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan sejumlah pihak yang berkompete 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suara teriakan dan tepuk tangan begitu terdengar dari Tribun Ruang Rapat Paripurna DPR RI saat sidang telah dimulai pada pukul 10.30WIB.

Kursi tribun yang dipenuhi oleh pendukung partai dan para staf ahli anggota dewan, seketika bergemuruh saat masing-masing fraksi memberikan pandangan.

Saat anggota fraksi Gerindra, Muhammad Syafii menerangkan pendapat, misalnya, para pendukung bertepuk tangan ketika menjelaskan bahwa presidential threshold sudah tidak penting lagi untuk diterapkan.

"Sudah, presidential threshold ini sudah tidak relevan dan membatasi demokrasi. Ini bertentangan dengan amanat reformasi," tegasnya disambut tepuk tangan dan teriakan dukungan dari bangku tribun.

Hal yang sama juga terdengar saat anggota fraksi PDIP, Adlian Napitupulu yang menjelaskan presidential threshold sudah dijalankan sebanyak dua kali dan tidak ada masalah.

"Selama ini sudah diterapkan dan tidak perlu lagi diubah," disambut tepuk tangan staf ahli dan pendukung partai.

Rapat paripurna untuk menentukan sikap di RUU Pemilu, masih terus berlangsung hingga saat ini dan belum ada keputusan mengenai agenda selanjutnya, yaitu lobi politik atau langsung melakukan voting.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved