Kamis, 2 Oktober 2025

Bom di Kampung Melayu

Impian Menikah Dibawa Dua Korban Bom Kampung Melayu Ini Hingga Akhir Hidupnya

Bom bunuh diri teroris di Terminal Kampung Melayu, Rabu (24/5/2017) malam membuyarkan mimpi menikah dua anggota polisi yang menjadi korbannya.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Personel kepolisian membawa jenazah anggota Satuan Shabara Polda Metro Jaya Briptu (anumerta) Imam Gilang Adinata untuk mengikuti upacara pelepasan di Menteng Dalam, Jakarta, Kamis (25/5/2017). Briptu (anumerta) Imam Gilang Adinata yang menjadi salah satu dari tiga petugas kepolisian korban ledakan bom di Terminal Kampung Melayu pada (24/5/2017) akan dimakamkan di Klaten, Jawa Tengah. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Kedua orangtuanya, Busono Heri (60) dan Asiah (55), tak mampu membendung kesedihan. Air matanya mengalir deras di depan peti jenazah Taufan di rumah duka, Kamis (25/5) pagi. "Ya Allah nak, ya Allah," ujar Asiah sambil memeluk peti jenazah Taufan.

Obing Riandi mengaku, pihak keluarga sangat terpukul dan terkejut dengan kasus ini. Dia juga tidak menyangka, anak kedua dari tiga bersaudara itu meninggal dunia begitu cepat. "Baru tiga tahun atau sejak 2014 dia jadi polisi," katanya.

Pada Rabu malam itu, Taufan memang bertugas di Kampung Melayu. "Saat kejadian dia memang tugas di Kampung Melayu atas perintah Polda Metro Jaya," tutur Obing.

Obing menyatakan, perbuatan yang dilakukan oleh pelaku bom bunuh diri merupakan aksi biadab. Keluarga meminta kepada polisi untuk mengusut tuntas jaringan terduga teroris tersebut. "Perbuatannya sangat tidak manusiawi dan biadab. Sangat merugikan pihak yang tidak bersalah dalam aksi itu," tegasnya.

Kemarin, jenazah Taufan dimakamkan di TPU Pondok­rangon, Cipayung, Jakarta Timur. Sang ibu, Asiah, mengaku berusaha mengikhlaskan kepergian anaknya.

"Anak saya gugur karena tugas, kami ikhlaskan kejadian ini dan menyerahkan ke polisi," ujarnya.

Lemah lembut

Duka yang sama juga melanda keluarga Bripda Ridho Setiawan yang tinggal di Komplek Dasana Indah, Kelurahan Bojong Nangka, Kecamatan Kelapa Dua, Tangerang.

Derai air mata mewarnai kepergian Ridho.

Pantauan Warta Kota di rumah duka, kemarin, banyak sanak keluarga serta kerabat yang datang. Mulai dari rekan seprofesi dan mantan teman-teman sekolahnya turut melayat.

Jasad Ridho kemarin dibawa ke kampung halamannya di Desa Negeri Katon, Kecamatan Selangai Lingga, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, untuk dimakamkan di sana.

"Keluarganya sudah berangkat ke Lampung, saya disuruh jaga di rumah ini," ujar Heliana yang merupakan bibi korban saat ditemui Warta Kota di lokasi pada Kamis (25/5).

Tangis Heliana pecah sangat mengenang keponakannya itu. Menurut Heliana, korban merupakan anak yang baik dan soleh. Ridho kerap menginap di kediaman Heliana.

"Kalau lagi tidur itu suka saya bangunin, ayo pak polisi pak polisi bangun salat. Dia lemah lembut banget orangnya," kata Heliana dengan berlinang air mata.

Naik pangkat

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved