Penyidik KPK Diteror
Keluarga Novel Baswedan Minta Polri Bentuk Tim Pencari Fakta
Kasus teror menyebabkan mata Novel Baswedan mengalami kerusakan itu masih belum menemui titik terang.
Tak hanya itu, sebelum masuk ke Jalan Deposito, terdapat dua barikade yang terbuat dari kayu berukuran 40X80 cm.
Barikade kayu yang dicat berwarna hitam-putih itu harus dipindahkan terlebih dahulu, apabila warga hendak masuk ke tempat tersebut.
Untuk pengungkapan kasus itu, pihak keluarga Novel Baswedan, telah menyerahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian.
"Iya secara umum itu sudah menjadi kewajiban polisi untuk mengusut tuntas, baik pelaku eksekutor di lapangan, penghubung maupun aktor atau dalangnya," tutur Taufik Baswedan, kakak dari Novel Baswedan, kepada wartawan, Minggu (7/5/2017).
Apabila selama kurun waktu satu bulan, kasus teror itu tak terungkap, maka dia menuntut, aparat kepolisian membentuk tim khusus atau tim pencari fakta.
"Jika dalam sebulan masih belum terungkap pelakunya, maka seharusnya dibentuklah tim khusus atau TPF dan polisi punya kemampuan untuk itu. Tinggal kemauan saja," kata dia.
Sampai saat ini, Novel masih dirawat di Singapore National Eye Centre di Third Hospital Avenue Nomor 11 Singapura.
Menurut Taufik, kondisi adiknya secara umum sudah membaik, hanya mata saja yang perlu mendapatkan perawatan secara intensif dari dokter.
"Kesehatan secara umum sudah bagus tinggal mata saja," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, petugas medis telah melakukan beberapa tindakan kepada Novel di antaranya analisis langsung dua bola mata secara manual.
Selain itu, pengecekan kondisi mata melalui indikator warna dengan memberikan cairan kimia terhadap dua bola mata, memberikan Eye drop, serta pengecekan tekanan mata. Lalu, menambahkan pemeriksaan lensa di mata kanan.
"Jadi, sekarang dokter fokus ke treatment mata dan sampai hari ini mata kanan perkembangannya sangat bagus dan mata kirinya belum," tambahnya.