Kamis, 2 Oktober 2025

Kebiasaan Berpikir Pendek Komentar di Media Sosial Bisa Mebuat Seseorang Jadi Korban 'Bully'

"Impulsivitas dan kebiasaan berpikir pendek terfasilitasi secara sempurna oleh medsos,"

Editor: Adi Suhendi
Intisari
Ilustrasi media sosial. 

Ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel, menyebut spontanitas adalah alasan banyak orang bisa tidak berpikir panjang sebelum mengunggah sesuatu melalui akun media sosial, apapun latar belakang intelektualnya.

"Impulsivitas dan kebiasaan berpikir pendek terfasilitasi secara sempurna oleh medsos," ujarnya saat dihubungi.

Pakar Komunikasi dari Universitas Mercubuana, Adi Sulhardi dihubungi terpisah menyebut karakter seseorang bisa berubah di medsos.

Satunya diantaranya karena respon yang didapat dengan menyampaikan sesuatu melalui medsos, berbeda dengan menyampaikan langsung ke lawan bicara.

"Sebenarnya dia tidak bodoh, hanya tidak menyadari akibat dari perbuatannya," katanya.

Menurut dia, kadangkala seseorang di medsos bisa mengutarakan pendapatnya dengan seenaknya.

Hal itu dikarenakan tidak ada konsekuensi langsung terhadap apa yang diutarakannya di media sosial.

"Berbeda dengan di dunia nyata ketika kita berbicara salah maka konsekuensinya langsung. Jadi orang di medsos lebih berani karena konsekuensi dari apa yang diutarakannya tidak langsung saat itu juga," katanya.

Untuk tema-tema tertentu, seperti agama ataupun politik, menurutnya hal itu bisa lebih mudah memicu seseorang bereaksi dan lupa memikirkan konsekuensinya.

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, ia mengimbau kepada para pegiat dunia maya untuk selalu berhati-hati.

Tidak hanya dalam memilah informasi yang benar, juga berhati-hati dalam bereaksi, termasuk dalam menyampaikan pendapat.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved