Berkenalan dengan Serda Khotim, Pramugari Cantik TNI AU
Wanita cantik ini bernama Serda Khotim. Khotim yang mungkin masih terbilang belia ini adalah seorang tentara wanita dari Matra Udara TNI.
Tak terasa lima bulah telah berlalu dengan begitu cepat. Pada 30 September 2014, ia bersama Wara lainnya yang menjalani pendidikan itu kemudian dilantik.
Setelah pelantikan cuti seminggu, lanjut lagi ke Skadron Pendidikan 503 di Bogor untuk Sekolah Kejuruan Bintara lanjutan pendidikan Korps Keuangan yang juga selama lima bulan.
“Setelah lulus dari Bogor langsung ada seleksi pramugari bulan Maret 2015. Sebenarnya enggak minat juga masuk pramugari, karena berdasarkan Surat Perintah memang semua Wara wajib masuk pramugari, terus saya ikut seleksi itu dan lulus,” kata Khotim.
Walau pun telah lulus seleksi pramugari VIP militer, tak lantas ia dan Wara lainnya yang lulus langsung dapat terbang.
Khotim dan Wara lainnya harus menjalani pendidikan kembali namunbukan di instirusi militer. Khotim melanjutkan ke sekolah pramugari akhir Maret 2015 di GITC (Garuda Indonesia Training Center) selama tiga bulan.
“Setelah itu selama dua bulan saya training di Skadron Udara 17 Halim Perdanakusuma. Kalau di GITC kan belajar pramugarinya, kalau di Skadron 17 itu belajar tentang pesawatnya.
Berbeda dengan GITC yang hanya memiliki satu pabrikan pesawatnya, yakni Boeing walau berbagai macam serinya. Di Skadron 17 terdapat bermacam-macam pabrikan pesawat yang harus Khotim pelajari dan kuasai.
“Ada Boeing, CN295, Hercules dan Fokker. Kan beda-beda nih, nah kita harus belajar dan harus menguasai keempat pesawat itu. Nah di Skadron 17 karena ada empat pesawat, dipelajarin misalnya emergency tiap pesawatnya,” tutur gadis yang juga hobi dengan olahraga bulutangis ini.
Pengalaman pertama Khotim terbang dinas sebagai pramugari VIP pada Desember 2015 dengan menggunakan pesawat Boeing. Untuk terbang dinas sebagai pramugari VIP, baru ia alami dengan dua pesawat yakni Boeing dan CN295.
Di Skadron 17 pramugari terbagi menjadi dua, yakni untuk pesawat penerbangan VIP dan pesawat penerbangan VVIP atau RI 1.
Semua pramugari di Skadron 17 awalnya dari penerbangan VIP. Dengan peniliaian tertentu yang dilakukan oleh Skadron 17, seorang pramugari VIP baru bisa untuk masuk ke RI 1. Khusus untuk penerbangan VVIP ini tidak semua pramugari bisa pindah ke penerbangan VVIP/RI 1.
“Saya kan masih baru dan Alhamdulillah bisa ke VVIP. Pertama kali terbang itu 14 November 2016 dan ke dua itu 10 Desember 2016. Tapi belum sempat untuk terbang VVIP lagi saya sudah keburu dinas di tempat baru,” ungkapnya
Khotim terakhir terbang (sementara) dinas pada 8 Januari 2017, namun untuk penerbangan VIP bukan VVIP.
Baginya, terbang yang paling berkesan adalah ketika ia terbang bersama rombongan menteri menggunakan pesawat CN295.
Seakan mengisi waktu luang, ditengah-tengah penerbangan penerjun Paskhas melakukan atraksi penerjunan yang disaksikan langsung oleh para penumpang dan awak kabin.