Rabu, 1 Oktober 2025

Berjalan Tertatih-tatih, Nenek Nasikah Keliling Jualan Kerupuk Demi Obati Suaminya yang Kena TBC

Meski telah renta, nenek Nasikah terpaksa harus berjualan keliling kerupuk dan sayuran agar bisa makan dan membeli obat untuk suaminya.

Editor: Hasanudin Aco
Kontributor Nunukan, Sukoco
Nenek Nasikah (87), meski berusai lanjut terpaksa harus berjalan kiloan menter untuk menjajakan kerupuk demi bertahan hidup bersama dengan suaminya. Untung yang tak seberapa dari berjualan kerupuk harus nasikah sisihkan untuk membeli obat suaminya yang menderita TBC akut. 

TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Nenek Nasikah (87) terlihat berjalan tertatih-tatih di tengah teriknya sinar matahari sambil sesekali membetulkan dagangan kerupuknya yang hampir jatuh dari gendongan.

Langkah tuanya terlihat gontai karena panas matahari cukup menyengat di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, hari ini, Selasa (7/3/2017).

Meski telah renta, nenek Nasikah terpaksa harus berjualan keliling kerupuk dan sayuran agar bisa makan dan membeli obat untuk suaminya.

“Ya dikuat-kuatin untuk jalan. Kalau tidak jualan mau makan apa?” ujarnya, Selasa (7/3/2017).

Baca: Warga Bangun Rumah untuk Nenek Rokayah

Selama ini, nenek Nasikah hanya hidup berdua dengan suaminya, Paimin (84) di sebuah rumah kontrakan di RT 1 Nunukan Timur.

Mereka berdua tidak memiliki keturunan selama berumah tangga.

Untuk hidup mereka berdua, Nasikah terpaksa harus banting tulang karena suaminya sudah tidak mampu lagi bekerja akibat terserang penyakit TBC akut.

Jangankan berobat, untuk makan pun kadang tidak cukup dari hasil berjualan kerupuk karena dagangannya milik orang lain.

“Ngambil untung, ini jualin punya orang,” ujarnya agak berteriak karena pendengarannya agak terganggu.

Selama puluhan tahun, Nasikah dan suaminya merantau ke Malaysia, dan akhirnya menetap di Kabupaten Nunukan.

Sejak menetap di Kabupaten Nunukan, keduanya ternyata tidak pernah memiliki kartu identitas penduduk.

Dibantu polisi

Kapolsek Nunukan Kota, AKP Muhammad Sholeh Wahidi kemudian berinisiatif membuatkan KTP untuk mereka berdua.

Awalnya, kantor kelurahan tempat mereka tinggal menolak membuatkan KTP karena keduanya tidak memiliki surat pindah domisili.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved