Raja Arab Saudi ke Indonesia
Nasaruddin Umar Berharap Raja Salman Luangkan Waktu Salat Berjamaah di Masjid Istiqlal
Nasaruddin Umar berharap Raja Arab Saudi ketujuh, Salman bin Abdulaziz al-Saud meluangkan waktu untuk ibadah salat berjamaah di Masjid Istiqlal.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Imam besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar berharap Raja Arab Saudi ketujuh, Salman bin Abdulaziz al-Saud meluangkan waktu untuk ibadah salat berjamaah di Masjid Istiqlal.
Wakil Menteri Agama periode 2011-2014 itu menilai Masjid Istiqlal mempunyai prosedur pengamanan tetap (protap) tamu negara.
Selain itu, pihaknya sudah menyiapkan lift, karpet, dan tempat parkir khusus bagi rombongan.
"Kami harap memberikan kesempatan kepada masyarakat DKI Jakarta ikut bersama-sama ada di dalam masjid rumah Allah SWT. Insya Allah ada rencana, tetapi kepastian belum," kata Nasaruddin, Selasa (28/2/2017).
Sebelumnya, dia mengaku sudah memberikan tiga pilihan kepada pihak protokoler pemerintahan Arab Saudi selama rombongan berada di tempat ibadah itu.
Kendati demikian, pihak pengelola Masjid Istiqlal dapat menyesuaikan keinginan raja.
"Kalau diberi kesempatan masyarakat DKI Jakarta mau memenuhi masjid itu juga bisa. Kalau mau seperti adanya Dzuhur iya lumayan ada dua atau tiga shaf atau mau disterilkan, kami bisa atur. Istiqlal bisa menyesuaikan," kata dia.
Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menilai kedatangan Raja Salman bukan hanya sekadar jalan-jalan, tetapi juga untuk investasi.
Menurut dia, Indonesia telah dipandang sebagai salah satu mitra bisnis penting.
Apalagi ini merupakan kunjungan pertama Raja Arab Saudi setelah 47 tahun yang lalu.
Pada Rabu (10/6/1970), Raja Faisal berkunjung ke tanah air disambut oleh Presiden Soeharto dan Ibu Tien Soeharto di Istana Merdeka, Jakarta.
"Saya kira, Insya Allah itu pasti menguntungkan rakyat Indonesia dan menambah kuat persahabatan," tambahnya.
Baca: Persiapan DPR Sambut Kedatangan Raja Salman, Kursi Khusus Raja dan Para Pangerannya
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Armanatha Nasir memastikan delegasi resmi Arab Saudi hanya sebanyak 112 orang, 19 pangeran dan tujuh orang setingkat menteri.
"Memang beda yang masuk ke kami hanya 112 delegasi resmi saja, delegasi pendukungnya tidak tahu, bisa jadi seperti yang dikatakan selama ini. Itu urusan Kedutaan Besar Arab Saudi," ujarnya.