Panitia Seleksi Hakim MK Minta KPK Telusuri Rekam Jejak Calon Pengganti Patrialis
Ketua Panitia Seleksi Hakim Mahkamah Konstitusi Harjono, Selasa (28/2/2017) menyambangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
lihat foto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Panitia Seleksi Hakim Mahkamah Konstitusi Harjono, Selasa (28/2/2017) menyambangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Kami ke sini mau menghadap KPK mohon informasi, nanti calon yang daftar itu adakah track recordnya di KPK," ucap Harjono.
Harjono menuturkan Pansel yang dibentuk Presiden Joko Widodo ini bertugas mencari satu hakim MK menggantikan Patrialis Akbar yang kini berstatus tersangka serta ditahan KPK.
Baca: Baru Terima Tiga Pendaftar, Panitia Seleksi Hakim MK: Biasanya Banyak Yang Daftar Jelang Ditutup
Patrialis dituduhkan menerima suap atas uji materi UU nomor 41 tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan dari pengusaha Basuki Hariman.
Harjono melanjutkan permintaan penelusuran rekam jejak kepada KPK ini merupakan satu upaya Pansel untuk mencari hakim yang berintegritas.
"Diharapkan nanti tidak ada lagi hakim MK yang tergoda. Ini usaha kami untuk mendapatkan hakim yang punya integritas," katanya.
Baca: Jokowi: Memalukan Kalau Masih Ada Penderita Gizi Buruk
Harjono juga berharap kerja sama dengan KPK bisa mempercepat proses seleksi yang dilakukan Pansel.
Dimana KPK bisa segera bekerja saat pendaftaran calon hakim MK dibuka.
Terpisah, Anggota Pansel Hakim MK, Sukma Violeta menambahkan, setiap proses seleksi pejabat publik, Pansel selalu meminta bantuan KPK untuk menelusuri rekam jejak dan menganalisis LHKPN para calon hakim konstitusi.
"Setiap seleksi pejabat publik pansel selalu meminta bantuan kepada KPK untuk menganalisis LHPN maupun melakukan penelusuran rekam jejak," katanya.
