Dibully Gara-gara Sindir Anak Jokowi, Perempuan Ini Tulis 15 Jawaban di Twitter
Pagi ini Eliya pun keluarkan beberapa cuitan menanggapi bully-bully netizen.
"Apalagi komunikasi tulisan yg terbatas dalam 160 katakter, banyak yg tak nyimak rangkaian twet dan hanya fokus pada Satu tweet, Gagal Paham."
"Penekanan pada Satu kata, tak lihat kontek pesan yang ingin disampaikan menyebabkan pesan yang ingin disampaikan tidak dipahami komprehensif."
"Yg juga harus dipahami, dlm komunikasi via twitter adalah setiap pesan memilik berjuta Makna. Bahkan kata "Ya" saja bisa dianggap perintah."
"Kata "Ya" bisa bermakna hancurkan, krn kata itu miliki berjuta Makna. Tentu hal ini harus bisa diterima semuanya. Mau dikritik siap dikritik."
"Sampaikan pesan jelaskan makna kemudian dapat serangan buly dari ribuan ternaknya, itu hal yg terjadi dan biasa yang kita lihat sejak 2012."
"Buly ribuan akun yang baru lahir dengan follower seuprit, serang dgn kata kata kotor, kasar menyerang pengirim pesan. kill the messenger."
"Kata berbalas kata, pesan berbalas pesan, indikasi yang ingin disampaikan bisa dijawab dengan argumentasi disertai data data yg jelas."
"Argumentasi silahkan dijawab dengan argumentasi bukan dengan buly. Kalau tak mau dikritisi, jangan beri indikasi ikutan berpartisipasi."
"Jika memang akun @Chilli_Pari hanya utk jualan, ya fokus saja, tak perlu komen ataupun RT soal politik, kalau tak mau dikaitkan dgn politik."
"Sekian penjelasan saya, semoga dapat memperjelas kondisinya dan dapat dipahami kita semua, @M4ngU5il sila chirp, pasukan buly silakan datang."
Demikian tweet balasan Eliya. (TribunWow.com/Rimawan Prasetiyo)