Sabtu, 4 Oktober 2025

Istana Bantah Kerahkan Massa ke Rumah SBY

Didik mengingatkan kepada arapat kepolisian agar memberikan keamanan penuh kepada SBY. Hal itu dilakukan baik di dalam maupun luar negeri.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Dewi Agustina
twitter /SBYudhoyono
Kicauan SBY di twitter 

"Ya biasa yang dimasalahkan mahasiswa ketika dialog itu banyak mengenai dana desa, pemberantasan korupsi, HAM, agraria dan sebagainya. Dialog begitu saja," tutur Teten.

Selain itu, Teten juga mengatakan ada pembahasan mengenai NKRI yang menekankan agar saling mengedepankan sikap toleransi antarsuku, ras dan agama.

"Jangan kita sekali-kali menganulir, meniadakan keberagaman ini. Kalau dihilangkan, kita akan ada konflik horizontal, kita gagal jadi negara maju. Sibuk berkelahi sesama saudara, lupa membangun, tidak punya kesempatan membangun inovasi, hasil pembangunan mungkin mengalami kerusakan, kemandegan," kata Teten.

Staf Khusus Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia Chrisma Albandjar menjelaskan kehadiran Teten di acara Jambore Nasional Mahasiswa Indonesia di Bumi Perkemahan Cibubur pada Minggu (5/2/2017) atas undangan Panitia Jambore.

Pada acara tersebut, Teten Masduki menyampaikan materi mengenai menjaga NKRI.

Ada tiga poin yang disampaikan Teten di hadapan peserta jambore.

Pertama, untuk menjaga NKRI harus terus menjaga toleransi terhadap keberagaman sesama warga.

"Selain toleransi, semua warga di Indonesia harus merasakan pembangunan, dari Jawa sentris ke Indonesia sentris, termasuk mereka yang di daerah terpencil, perbatasan dan pulau terdepan," ujarnya.

Kedua, lanjut Chrisma, Teten menyampaikan harus punya kemampuan kompetisi dalam persaingan dalam menarik mendapatkan investasi, perdagangan dan pasar tenaga kerja.

Karena itu, peningkatan pendidikan, pembangunan infrastruktur dan kemudahan usaha harus dilakukan.

"Ketiga, kita harus menyelesaikan masalah kesenjangan ekonomi dan sosial dengan mendapatkan akses yang sama terhadap hasil pembangunan termasuk akses terhadap informasi, permodalan dan lahan, pendidikan dan pelayanan kesehatan," tuturnya.

Selain itu, kata Chrisma, mahasiswa juga menyampaikan kritik kepada pemerintah dalam sesi dialog. Kritik itu tentang transparansi dana desa, HAM masa lalu, masalah investasi asing, Papua, masalah listrik dan pendidikan.

"Dalam kesempatan itu, Teten mengajak mahasiswa untuk turun ke desa guna memastikan program-program di desa berjalan dengan baik untuk kemajuan desa," tuturnya. (jar/fer/nic/wly)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved