Kamis, 2 Oktober 2025

Pak SBY, Mengadu ke Tuhan, Kok, Lewat Twitter

Kalimat SBY memang tidak lebih dari "curhat yang dikemas dengan doa" atau "doa yang menyerupai curhat".

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Pak SBY, Mengadu ke Tuhan, Kok, Lewat Twitter
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Susilo Bambang Yudhoyono

TRIBUNNEWS.COM - Presiden keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kembali curhat dan jadi tertawaan.

Kenapa? Bukankah curhat yang merupakan akronim 'curahan hati' (istilah temuan anak muda era awal 2000an untuk mengganti kata kerja 'mengadu' atau 'berkeluh kesah' atau 'melampiaskan unek-unek'), sudah menjadi "bagian tak terpisahkan" dari SBY?

Benar sekali. SBY dan curhat sebagaimana SBY dan "keragu-raguan", sudah menjadi semacam dua sisi mata uang.

SBY dan curhat telah teridentikkan satu sama lain.

Selama 10 tahun jadi presiden, tidak terhitung lagi berapa kali beliau curhat.

Termasuk yang disiarkan secara langsung di stasiun televisi nasional.

Namun kali ini berbeda. Kali ini SBY curhat sekaligus berdoa. Atau mungkin boleh disebut "curhat yang dikemas dengan doa", atau "doa yang menyerupai curhat".

Yang jelas, apapun istilahnya, curhat ini berisi aduan. Dan SBY menyampaikannya lewat Twitter.

Iya, benar, Twitter. Web social networking berbasis microblogging yang baru saja membikin heboh lantaran mendepak Habib Rizieq Shihab dan FPI.

SBY adalah seorang pengguna Twitter aktif. Konon, cuitan-cuitan (kalimat sepanjang 140 character) yang diakhiri dengan tanda *SBY* benar-benar berasal dari dia.

Benar-benar ditulis sendiri oleh dia. Sedangkan cuitan tanpa tanda itu dituliskan oleh orang yang ditunjuk SBY untuk mengelola akun tersebut.

Cuitan di akun SBY (@SBYudhoyono) yang berisi curhat, yang dilempar ke Twitter pada 19 Januari 2017 pukul 11.39 (catatan jam Twitter), menyematkan tanda *SBY* di ujung kalimat.

Lantas jika memang ditulis langsung SBY, apa istimewanya dibanding entah berapa banyak curhat beliau yang lain?

Seperti disebut tadi, cuitan SBY adalah "curhat yang dikemas dengan doa" atau "doa yang menyerupai curhat". Dalam cuitannya, SBY mengadu kepada Tuhan.

Saya kutipkan sebagaimana aslinya: "Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah dan penyebar hoax berkuasa & merajalela. Kapan rakyat & yang lemah menang? *SBY"

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved