Sabtu, 4 Oktober 2025

Jangan Gulirkan Isu Politik soal Putusnya Hubungan TNI dan Militer Australia

Penghentian kerjasama militer Australia dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) memunculkan beragam tanggapan dari berbagai pihak

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Sanusi
Tribunnews.com/Wahyu Aji
Presiden Joko Widodo memberikan pengarahan kepada 1.720 prajurit Kopassus di Lapangan Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (10/11/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penghentian kerjasama militer Australia dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) memunculkan beragam tanggapan dari berbagai pihak.

Pengamat militer, Mufti Makarim mengatakan, sebaiknya keputusan tersebut diapresiasi.

"Kami respek dengan sikap TNI yang tidak menerima perilaku yang dianggap mencederai martabat TNI. Tapi jangan isu politik yang tidak perlu digulirkan. Dilokalisir saja," kata Mufti saat dihubungi Tribunnews.com, di Jakarta, Kamis (5/1/2017).

Langkah baiknya, kata Mufti, hasil temuan Menteri Pertahanan dijadikan bahan untuk evaluasi atau perubahan sistematis program pelatihan.

"Temuan Menhan hanya oknum, diselesaikan persoalan oknum yang melanggar etika militer," katanya.

Sementara hal yang perlu diwaspadai adalah jika persoalan ini diabaikan kemudian tidak menemukan jalan keluar. Ada kekhawatiran kasus seperti ini bakal terulang.

"Kedua negara saling membutuhkan. Sudah dipastikan, sehingga dicari jalan keluar pahami duduk persoalan ," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved