Amankan Natal dan Tahun Baru, Polri Dibekali Rompi Anti Peluru
Polri memastikan akan memperketat penjagaan di gereja khusus pada saat perayaan Natal.
TNI dan seluruh stakeholder akan terus berupaya mengamankan saat perayaan dua momen tersebut.
"Silahkan merayakan Natal dan Tahun Baru. Kami tidak akan libur, dan kami akan melakukan pengamanan agar masyarakat nyaman dan aman. Saya kira tidak perlu khawatir. Ini langkah kami untuk terus bekerja bagi keamanan negara," katanya.
Sebanyak 150 ribu pasukan gabungan juga turut dilibatkan dalam pengamanan Operasi Lilin 2016 untuk mengamankan Natal dan tahun Baru 2017. "Total pasukan kurang lebih 150 ribu, gabungan Polri, TNI dan instansi terkait," ucap Kapolri.
Tito Karnavian yang juga mantan Asrena ini merincikan 150 ribu personel itu merupakan gabungan dari 80 ribu pasukan Polri, jajaran TNI 150 ribu, Satpol PP 3000 dan sejumlah instansi serta elemen terkait.
Lebih lanjut, Tito Karnavian meminta semua pihak agar bersinergi sehingga pengamanan Natal dan Tahun Baru 2017 bisa berjalan aman, damai, dan hikmat.
"Seluruh jajaran kedepankan pendekatan yang soft selama rangkaian pengamanan Natal dan Tahun Baru 2017. Jika diperlukan, upaya penegakan hukum juga harus diterapkan, utamanya untuk sweeping demi menunjukkan eksistensi negara dalam melindungi masyarakat," terang jenderal bintang empat itu.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Densus 88, dan semua detasemen anti teror di Indonesia (TNI) memastikan, terus perkuat sinergi untuk meningkatkan deteksi ancaman terorisme jelang hari raya Natal dan Tahun Baru 2017.
Langkah itu dilakukan karena dikhawatirkan masih ada beberapa sel kelompok terorisme yang akan bergerak, pasca keberhasilan pengungkapan beberapa rencana aksi terorisme oleh Densus 88 di Bekasi, Tangerang, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Kepulauan Riau.
"Tentu saja kami terus bekerjasama mendeteksi sel-sel lain yang akan bergerak untuk melakukan teror dengan memanfaatkan momentum hari Natal dan Tahun Baru 2016," ungkap Kepala BNPT Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius usai penutupan Peningkatan Kapasitas SDM BNPT di kawasan Puncak, Bogor, Kamis (22/12/2016) malam.
Ia memastikanBNPT akan segera membuat MoU dengan 25 Kementrian dan lembaga negara lainnya untuk memantapkan pencegahan terorisme tahun depan. Keberadaan MoU dengan 25 Kementrian dan lembaga itu akan membuat program penanggulangan terorisme yang lebih komprehensif kedepan.
Sejauh ini, BNPT telah mengurut permasalahan terorisme mulai dari hulu sampai hilir dengan menggandeng para kelompok ahli dari berbagai disiplin ilmu.
Menurutnya, bicara terorisme, tidak bisa hanya terkait penindakan saja, tapi harus dirunut mulai dari akar radikalisme sampai menjadi terorisme. Kedepan ia berharap, semua program terkait terorisme, baik itu pencegahan, penindakan, dan deradikalisasi bisa berjalan dengan baik untuk meninimalisasi potensi ancaman terorisme di Indonesia. (tribun/theresia/malau)
=============