Wiranto Selalu Ingat Saber Pungli Saat Ingin Menulis Puisi
Sebelum membaca puisi, Ketua Dewan Pembina Hanura itu bercerita mengenai keinginannya membentuk partai politik
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengaku sulit membuat tema puisi. Padahal, Wiranto menjafi salah satu pembaca puisi di Panggung Puisi RMOL, di Jaya Suprana School of Performing Art, MOI, Jakarta, Kamis (22/12/2016) malam.
Wiranto mengaku selalu teringat tugasnya sehari-hari saat ingin menulis puisi.
"Saya mencoba nulis puisi, tapi yang keluar malah cyber pungli, berantas korupsi, Operasi Tangkap Tangan. Daripada saya pusing-pusing, saya sangat ingat saran sahabat saya, seorang penyair. Jadi saya pilih puisi dia," kata Wiranto.
Wiranto pun mengakui bersahabat dengan penyair WS Rendra. Sebelum membaca puisi, Ketua Dewan Pembina Hanura itu bercerita mengenai keinginannya membentuk partai politik yang akan diberi nama hati nurani.
"Tak kala kita bicara hati nurani, kita punya satu pendapat, hati nurani sumber kemuliaan dan sumber kebenaran, saya menawar sahabat saya untuk membawa hati nurani ke ranah politik," kata Wiranto.
Awalnya, usulan Wiranto itu ditolak WS Rendra. Menurut penyair kenamaan itu, hati nurani tidak bisa dibawa ke ranah politik yang kotor. Wiranto berdebat dengan WS Rendra mulai pukul 23.00WIB-03.00 WIB.
"Ada kesepakatan ternyata hati nurani masuk ranah politik, menagapa seperti itu memang politik kotor permulaan pasti bersih dengan hati sebersih kertas, yang mengotori manusia itu sendiri bisa kita bersihkan untuk kembali putih bersih," kata Wiranto yang mengenakan kemeja putih dan celana hitam.
Wiranto lalu membacakan puisi WS Rendra. Tak hanya membaca puisi, Wiranto meminta waktu untuk menyanyikan lagu yang disukainya. Mantan Panglima TNI itu memilih lagu 'when i fall in love' dan menyanyi merdu. Penonton yang mendengar pun bertepuk tangan usai Wiranto bernyanyi.