Penangkapan Terduga Teroris
Nama Bahrun Naim Disebut-sebut Terkait Penemuan Bom di Bekasi, Inilah Sosoknya
Sebelumnya, Bahrun juga diduga berada di balik aksi teror bom di kawasan Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabag Mitra Divisi Humas Polri, Kombes Awi Setiyono mengatakan, tiga tersangka pemilik bom yang ditemukan di sebuah rumah kontrakan di Bintara, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (10/12/2016), merupakan anggota kelompok teror Bahrun Naim.
Kembali, nama Bahrun Naim disebut.
Sebelumnya, Bahrun juga diduga berada di balik aksi teror bom di kawasan Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Siapa Bahrun Naim?
Muhammad Bahrun Naim alias Anggih Tamtomo alias Abu Rayan merupakan eks narapidana kepemilikan senjata api dan bahan peledak.
Naim ditangkap Datasemen Khusus 88 Antiteror Polri pada November 2010.
Sebagai barang bukti dalam penangkapan itu, Densus 88 menyita 533 butir peluru laras panjang dan 32 butir peluru kaliber 99 milimeter.
Namun, dalam proses penyidikan kasus Naim, kepolisian tidak menemukan adanya keterkaitan Naim dengan tindakan terorisme.

Bahrun Naim, anggota ISIS yang diduga berada di balik serangan teror dan bom di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Kamis (14/1/2016).
Alhasil, pada persidangan di Pengadilan Negeri Surakarta, Jawa Tengah, 9 Juni 2011, majelis hakim menjatuhkan hukuman penjara 2 tahun 6 bulan bagi Naim karena melanggar Undang- Undang Nomor 12 Tahun 1951 tentang Kepemilikan Senjata Api dan Bahan Peledak.
Seusai menjalani hukuman, ia bebas sekitar Juni 2012.
Menurut catatan Satuan Tugas Khusus Antiteror Polri, Naim diduga telah melakukan baiat atau menobatkan diri sebagai bagian dari Negara Islam di Irak dan Suriah pada 2014. Di tahun yang sama, Naim menuju Suriah.
Dugaan keterlibatan Naim dalam berbagai rencana aksi teror di Tanah Air telah dideteksi pada Agustus 2015.
Otak serangan teror
Naim diduga menjadi otak rencana serangan teror di sejumlah lokasi di Solo, Jawa Tengah, pada perayaan kemerdekaan RI.
Dalam operasi penangkapan terduga teroris sepanjang Agustus 2015 di Solo, Satgasus Antiteror Polri menangkap empat orang.