Penangkapan Terduga Teroris
Nama Bahrun Naim Disebut-sebut Terkait Penemuan Bom di Bekasi, Inilah Sosoknya
Sebelumnya, Bahrun juga diduga berada di balik aksi teror bom di kawasan Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Selain itu, Naim memberikan kursus singkat untuk menjadi penembak jitu (sniper).
Tak hanya itu, ia juga menggagas konsep perang gerilya di hutan menjadi perang kota dengan sasaran utama aparat keamanan dan warga negara asing.
Naim juga memuji serangan bom di Paris, Perancis, November 2015.
Ia menyebutkan, delapan pemuda yang melakukan serangan merupakan pemuda terbaik, bahkan tidak segan pula ia menyatakan, serangan bom Paris memberi inspirasi untuk melakukan hal serupa di tempat lain.
Konser bom
Terkait riwayat jaringan terorisme, Naim sempat tercatat bergabung dengan Jamaah Anshorut Tauhid pada medio 2008.
Namun, dalam merencanakan aksi pada akhir tahun 2015 hingga sejumlah aksi bom di Jakarta, Naim memanfaatkan keberadaan sel-sel jaringan terorisme terpisah yang telah mendukung ISIS.
Layaknya serangan bom Paris yang dianggap inspiratif, Naim memang merencanakan konser bom.
Adapun konser bom ialah aksi teror yang dilakukan dengan menggunakan bom berdaya ledak rendah hingga sedang di sejumlah lokasi dalam waktu yang nyaris bersamaan.
Selain itu, pelaku terorisme juga melakukan penembakan yang mengincar aparat keamanan dan masyarakat.
Kemudian, apa target Naim melakukan aksi tersebut?
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengungkapkan, teror itu dilakukan sebagai upaya Naim untuk mendeklarasikan dirinya sebagai pemimpin ISIS di wilayah Asia Tenggara, serta ambisinya membentuk Katibah Nusantara.
Tito memastikan, aparat keamanan, terutama Satgasus Antiteror Polri, telah mengetahui pergerakan lain jaringan teroris yang terkait dengan Naim.
Dari kasus terpidana kepemilikan senjata api seorang diri yang kemudian telah bebas dari penjara, Naim telah bermetamorfosa menjadi pemimpin jaringan ISIS di Indonesia.
Benarkah demikian?