2 Tahun Jokowi dan JK
Beda Jokowi dan JK Soal Golkar
Di awal masa pemerintahan, Joko Widodo - Jusuf Kalla hanya didukung koalisi yang menguasai suara minoritas di parlemen, yakni 208 dari 560 kursi.
Menjelang munaslub sejumlah petinggi partai mendeklarasikan diri sebagai calon ketua, termasuk Setya Novanto dan Ade Komarudin.
Diantara kedua nama tersebut, hanya Ade Komarudin yang menyambangi Jusuf Kalla di kantor Wakil Presiden.
Diantara calon yang menyambangi Jusuf Kalla, Ade Komarudin mendapat sambutan paling hangat.
Bahkan ia diantar sampai keluar gedung.
Saat Munaslub digelar, Jusuf Kalla tidak tinggal diam.
Ia mengumpulkan para Ketua DPD partai Golkar.
Tidak hanya Jusuf Kalla, Luhut Binsar Panjaitan yang juga merupakan mantan petinggi partai tersebut juga melakukan hal yang sama.
Hal itu diklarifikasi Presiden Joko Widodo dalam sambutannya di acara pembukaan Munaslub Golkar.
Pada pemilihan yang digelar 17 Mei lalu, Setya Novanto muncul sebagai pemenang pemilihan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.
Dalam Munaslub tersebut diputuskan bahwa Partai Golkar mendukung pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla.
Serta diputuskan pula bahwa partai berlambang pohon beringin itu keluar dari Koalisi Merah Putih (KMP) yang merupakan partai penyeimbang pemerintah.
Jusuf Kalla yang tadinya dijadwalkan menutup Munaslub tersebut akhirnyna batal hadir.
Padahal di lokasi acara petugas protokoler Wakil Presiden dan Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) sudah tiba untuk mempersiapkan kedatangan Wakil Presiden.
Sebelumnya saat pembukaan, Presiden dan Wakil Presiden menghadiri acara tersebut.
Juru Bicara Jusuf Kalla, Husain Abdullah mengklarifikasi bahwa jadwal Munaslub bentrok dengan jadwal Wakil Presiden.