Jumat, 3 Oktober 2025

Korupsi Pemilihan Rektor Pintu Masuk Potensi Korupsi di Sektor Lain

Pemilihan rektor hanya sebagai entry point untuk potensi korupsi di sektor lain.

Editor: Johnson Simanjuntak
KOMPAS.com/Nabilla Tashandra
Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/6/2016) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Indonesia Coruption Watch (ICW), Donal Fariz mengungkapkan bahwa fenomena korupsi pemilihan rektor di Perguruan Tinggi menjadi pintu masuk potensi korupsi di sektor lain di dalam Perguruan Tinggi itu.

"Pemilihan rektor hanya sebagai entry point untuk potensi korupsi di sektor lain. Nah itu lah ironi kasus di Perguruan Tinggi," ujar Donal Fariz dalam diskusi Perspektif Indonesia yang digelar oleh Smart FM bersama Populi Center di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (29/10/2016).

Donal Fariz memberikan gambaran bagaimana korupsi pemilihan rektor bisa merembet ke korupsi-korupsi lainnya.

Ia mengambil contoh pembangunan infrastruktur yang sebelumnya tidak masuk perencanaan, namun karena si rektor memiliki kedekatan dengan menteri yang berafiliasi ke partai tertentu, maka proyek tersebut bisa dilaksanakan.

"Makanya dari awal korupsi pemilihan rektor jadi mata rantai korupsi lain. Jadi ada benang merah kalau mau masuk ke kampus ini, oh ada rektor yang dekat dengan menteri yang berafiliasi dengan partai," kata Donal Fariz.

"Jadi ini sebenarnya sudah masuk ke korupsi secara umum. Korupsi kita itu sudah pada perencanaan. Jadi sudah ada planing, tiba-tiba di bypass oleh orang-orang tertentu," kata Donal Fariz.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved