Pilgub DKI Jakarta
Ahok Dinasihati JK Supaya Jangan Banyak Omong
Ahok menyampaikan bahwa Jusuf Kalla adalah salah seorang yang berjasa terhadap karirnya.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta non-aktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyambangi Jusuf Kalla (JK) di kantor Wakil Presiden RI, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2016).
Kedatangan Ahok mendadak karena memang tidak ada di jadwal resmi Jusuf Kalla hari ini.
Ahok yang kini berstatus petahana di Pemilihan Kepaa Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 itu datang menjelang pukul 15.00 WIB, dan diterima langsung oleh Jusuf Kalla di ruang kerjanya.
Pertemuan antara Ahok dan Jusuf Kalla itu berlangsung sekitar setengah jam.
Baca: Besok Putusan MK, Jika Gugatan Dikabulkan Maka Ahok Kembali Menjabat Gubernur DKI
Baca: Guyon Anies Bareng Ahok Saat Pengundian Nomor Urut
Baca: Kecuali Marah-marahnya Pak Ahok, Semua yang Baik akan Saya Ikuti
Kepada wartawan, Ahok mengaku sengaja datang untuk pamit karena sudah mengajukan cuti dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta dan selama tiga bulan ke depan dirinya akan fokus di Pilkada DKI Jakarta.
"Permisi, kan mau off sebentar, hampir tiga bulan, ya wapres di Jakarta, kita Gubernur ya,"ujar Ahok kepada wartawan usai menemui Jusuf Kalla.
Ahok mengatakan dalam pertemuan dengan Wakil Presiden selain membicarakan soal perkembangann sejumlah proyek di Jakarta, ia juga sempat dinasihati oleh Jusuf Kalla soal cara berkomunikasi.
"Nasihant itu mirip-mirip lah ya, jangan banyak omong lah," terangnya.
Dalam kesempatan tersebut ia juga menyampaikan bahwa Jusuf Kalla adalah salah seorang yang berjasa terhadap karirnya.
Jusuf Kalla saat menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar pada 2009 lalu, adalah orang yang mempersilahkan Ahok untuk bergabung ke partai beringin itu.
Setelahnya Jusuf Kalla juga yang merekomendasikan Ahok untuk maju sebagai Calon Anggota Legislatif (Caleg) dari Partai Golkar, untuk daerah pemilihan Bangka Belitung.
Akhirnya Ahok sukses menjadi anggota DPR sejak tahun 2009 hingga akhirnya ia keluar untuk bergabung dengan Partai Geridra.