Kamis, 2 Oktober 2025

Lebaran 2016

Yayasan Al Husiniyah Siap Pantau Hilal Dari Cakung

Senin (4/7) sore, Yayasan Al Husiniyah memantau hilal, atau bulan sabit sebagai pertanda pergantian bulan di kalender Islam.

Editor: Sanusi
Tribunnews.com/Nurmuliarekso Purnomo
Ketua Lajnah Falakiyah Yayasan Al Husiniyah, Ahmad Syafi ie, tengah meneropong melalui teodolit. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Senin (4/7) sore, Yayasan Al Husiniyah memantau hilal, atau bulan sabit sebagai pertanda pergantian bulan di kalender Islam. Hal itu dilakukan untuk menentukan hari raya Idul Fitri 1437 hijriyah.

Pemantauan tersebut dilakukan dari lantai tiga bangunan bekas madrasah milik yayasan Al Husiniyah, di Jalan Tipar Cakung, Jakarta Timur. Dari tempat tersebut pemantauan dilakukan ke arah Barat, di mana matahari akan tenggelam.

Ketua Lajnah Falakiyah Yayasan Al Husiniyah, Ahmad Syafi'ie, mengatakan bila dari lokasi tersebut terpantau hilal setinggi 2 derajat dari horizon, maka dipastikan bulan ramadhan sudah berakhir, dan digantikan bulan syawal, dan takbir pun harus dikumandangkan.

"Berarti sudah hari raya Idul Fitri, kalau belum terlihat dua derajat, mungkin Idul Fitri-nya lusa," ujarnya.

Alat yang digunakannya ada dua buah. Alat pertama adalah pemantau hilal dari kayu. Alat tersebut berbentuk seperti huruf "T" di mana bagian horizontal di sisi atas, bisa diputar sesuai arah matahari tenggelam.

"Alat itu cuma buat bantu fokus saja, biar kita tahu arahnya
Penghitungannya tetap dengan teodolit," terangnya.

Alat kedua adalah teodolit, yang merupakan sumbangan dari organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam. Dengan alat tersebut hilal akan dilihat melalui teropong, dan setelah terlihat, makan teodolit akan menentukan berapa derajat ketinggian hilal.

"Mudah mudahan cuaca tidak mendung, kendala kita cuma mendung," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved