Jumat, 3 Oktober 2025

Prahara Partai Golkar

Kata Jusuf Kalla Soal Pidato 'Blak-blakan' Jokowi di Pembukaan Munaslub Golkar

pidato Presiden itu bisa dimaknai, bahwa pemerinah netral dalam melihat Partai Golkar, dan terhadap siapapun yang terpilih.

Tribun Jogja/Khaerur Reza
Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka Rakernas MEK Muhammdiyah serta Temu Jaringan Saudagar Muhammadiyah di Hotel Sahid Rich, Sleman, Sabtu (14/5/2016). 

Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo berbicara "blak-blakan" dalam sambutannya di acara pembukaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar, di Bali, kemarin, Sabtu (14/5/2016).

Dalam sambutannya itu, presiden mengakui banyak kader Partai Golkar yang mengeluh kepadanya, soal intervensi dari petinggi partai.

Termasuk, petinggi partai yang duduk di pemerintahan seperti Jusuf Kalla yang kini menjabat Wakil Presiden, dan Luhut BinsarPanjaitan yang kini menjabat Menteri Kordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam).

Jokowi mengaku memaklumi hal tersebut karena keduanya memang petinggi partai. Presiden juga menegaskan soal sikapnya, dengan menyebut, "Ya (saya) di (Jalan) Merdeka Utara."

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, kepada wartawan di rumah dinasnya, Minggu (15/5/2016), mengatakan pidato Presiden itu bisa dimaknai, bahwa pemerinah netral dalam melihat Partai Golkar, dan terhadap siapapun yang terpilih.

"Kalau itu jelas, yang paling penting di situ disimak bahwa pak Jokowi tidak mencampuri urusan Golkar," katanya.

Presiden bukanlah kader partai berlambang pohon beringin tersebut kata Jusuf Kalla. Oleh karena itu sudah sewajarnya Presiden tidak berpihak dalam urusan internal partai, seperti pemilihan ketua umum.

"Itu untuk membantah adanya isu pak Jokowi berpihak, dia ingin jelaskan bahwa dia sama sekali tidak berpihak," tegasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved