Yang Ingin Mengganti Ideologi Pancasila Bukan WNI kata Prof. Dr. Murodi, M.Ag
Ideologi Pancasila adalah ideologi terbaik bagi bangsa Indonesia, bahkan terbaik di muka bumi ini
“Mau diganti yang mana? Khilafah sudah selsai, tidak ada lagi. Bahawa model-modelnya boleh ditiru. Karena modelnya yang baik seperti equality (kesamaan), justice (keadilan), dan kebebasan. Itu doktrin agama,” jelas Murodi.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdatul Ulama (Wasekjen PBNU), Ishfah Abidal Aziz prinsip-prinsip hidup berbangsa dan bernegara yaitu dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila harus dhidupkan lagi di kalangan anak muda.
“Problemnya yang selama ini terjadi Pancasila hanya menjadi konsep yang hanya sekadar dihafalkan saja dari sila kesatu sampai kelima. Harusnya nilai-nilai Pancasila diamalkan dan diwujudkan di setiap nafas kehidupan bangsa Indonesia,” tutur pria yang biasa disapa Gus Ishfah ini.
Selain itu, empat pilar kebangsaan yakni Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika ini harus ditanamkan kembali kepada para generasi bangsa. Menurutnya, selama ini generasi muda enggan mengamalkan nila-nilai Pancasila akibat pengaruh dunia modern dan kebudayaan asing.
Gus Ishfah menilai peran lembaga pendidikan sangat besar dalam membangun generasi Pancasila demi untuk membendung pengaruh paham radikalisme dan terorisme. Ia mengakui bahwa pelajaran mengenai keanekaragaman budaya nasional Indonesia yang merupakan perwujudan dari Bhinneka Tunggal Ika di sekolah-sekolah sudah banyak berkurang secara drastis. Bahkan menurutnya, konten-konten buku ajar di sekolah-sekolah saat ini sudah masuk materi radikal dan materi anti Pancasila.
“Mari kita lawan propaganda paham radikalisme dan terorisme mulai dari akar terbawah yang pendidikan. Kalau dunia pendidikan kita bisa menanamkan nilai-nilai Pancasila, Insya Allah kita akan terbebas dari pengaruh paham radikalisme dan terorisme,” papar Gus Ishfah.