Kamis, 2 Oktober 2025

Helikopter TNI Jatuh di Poso

Luhut Panjaitan Hampir Nangis Saat Cerita Soal Danrem Tadulako

SUASANA duka masih dirasakan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan

Editor: Gusti Sawabi
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menko Polhukam Luhut Panjaitan, Menhan Ryamizard Ryacudu dan Mendagri Tjahjo Kumolo melayat korban jatuhnya Helikopter TNI AD jenis Bell 412 EP di Hanggar Skadron Udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (22/3/2016). Helikopter TNI AD jenis Bell 412 EP dengan nomor HA 5171 pada Hari Minggu (20/3) sekitar pukul 17.55 WITA jatuh di atas perkebunan Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Sulawesi Tengah menyebabkan gugurnya 13 prajurit TNI. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Tribunnews.com, Jakarta - SUASANA duka masih dirasakan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan usai menghadiri acara pelepasan jenazah para prajurit yang mengalami kecelakaan helikopter di Poso, Minggu kemarin. Luhut bercerita, ia sempat mengontak salah satu prajurit yang ikut dalam perjalanan udara itu, yakni Almarhum Komandan Korem 132/Tadulako, Kolonel Infantri Syaiful Anwar yang kini pangkatnya naik menjadi Brigadir Jenderal (Anumerta).

"Saya masih bicara sama si Syaiful beberapa waktu sebelum dia pergi, telepon dari tempat dia mau take off (tinggal landas)," ujar Luhut sembari berkaca-kaca.

Dalam hubungan telepon tersebut, mantan Danjen Komando Pasukan Khusus TNI AD ini menanyakan kepada Syaiful bagaimana kondisi pasukan lainnya yang ikut dalam penerbangan tersebut.

"Ya ngomong bagaimana pergerakan pasukan, baik-baik semua. Terus dia minta izin dia buka speaker supaya saya bicara ke prajurit-prajurit yang ikut," kata Luhut yang kedua matanya masih terlihat berkaca-kaca itu.

Luhut kemudian mencoba menata emosinya, kemudian ia kembali meneruskan dalam percakapan melalui telepon itu, Luhut bertanya mengenai pergerakan pasukan Operasi Tinombala.

"Dia jawab ya baik-baik saja," kata Luhut.

Luhut juga sempat menggengam erat tangan sang istri, Devi Simatupang saat bercerita.

Saiful, kata Luhut, juga sempat meminta izin untuk menggunakan pengeras suara agar ketiga belas prajurit TNI AD yang ada dalam helikopter itu turut mendengar pembicaraan mereka. Percakapan itu terhenti dan helikopter pun lepas landas menuju Poso.

"Hari itu... sudah. Yuk, Mah," kata Luhut tak kuasa melanjutkan penjelasan, nyaris menangis. Tampak kedua matanya berkaca-kaca dan Luhut pergi dengan menggandeng tangan sang istri. (nic/wly)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved