Prahara Partai Golkar
Profil Singkat 10 Kandidat Ketua Umum Golkar
sejumlah nama tersebut mengerucut menjadi 10 nama.
Selain kasus "Papa Minta Saham", sejumlah kebijakan seperti Dana Aspirasi DPR sebesar Rp. 20 miliar per anggota, 7 proyek "strategis" DPR, hingga kegaduhan yang ditimbulkannya pasca menghadiri kampanye calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Di samping karir politiknya, Novanto juga dapat disebut pebisnis handal. Sejumlah bidang dijajalnya, mulai dari bisnis hotel, tekstil, transportasi, kertas hingga lapangan golf bertaraf internasional.
4 Indra Bambang Utoyo
Di antara sepuluh nama kandidat calon ketua umum Partai Golkar, Indra merupakan kader paling senior. Pada 1987, di usianya yang cukup muda, yaitu 33 tahun, ia sudah terjun menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat.
Dua epriode (1987-1992 dan 1992-1997) Indra mewakili Provinsi Sumatera Selatan dan satu periode (1997-1999) mewakili Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada 1994, ia pun didaulat menjadi Ketua Umum Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), yaitu organisasi pemuda yang didirikan oleh Partai Golkar untuk merangkul seluruh pemuda Golkar.
Tak lagi aktif di parlemen sejak 1998, Indra masuk kembali ke DPP Partai Golkar saat Musyawarah Nasional (Munas) Riau menjadi Ketua Bidang Pendidikan kemudian menjadi Ketua Pemenangan Pemilu Sumarera Selatan.
Adapun pada Munas Bali, pria kelahiran 4 Februari 1954 ini didapuk menjadi Ketua Pemenangan Pemilu Indonesia Tengah.
5. Mahyudin
Pria kelahiran Kalimantan Selatan 8 Juni 1970 merupakan wakil ketua MPR RI periode 2014-2019. Mahyudin juga sempat beberapa kali meniti karir politiknya sebagai anggota DPR RI.
Sejumlah komisi dijajalnya. Mulai dari Komisi VII periode 2009-2010, Komisi I 2010-2011, dan Komisi III 2011-2014 serta Badan Anggaran DPR 2009-2011.
Sejak Juli 2015 lalu, ia didapuk menjadi Ketua Umum Perhimpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) untuk masa jabatan 2015-2020 melalui pemilihan dalam Musyawarah Nasional di Jakarta.
Sebelum melanglang buana sebagai politisi parlemen, Mahyudin juga sempat mencicipi kursi kepala daerah. Ia merupakan mantan Wakil Bupati Kutai Timur (2001-2003) dan mantan Bupati Kutai Timur (2003-2005).
Mahyudin juga sempat berkarir sebagai Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kutai Timur (periode 2000-2001).
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini merupakan kader pertama yang mendeklarasikan dirinya sebagai kandidat calon ketua umum untuk dimajukan dalam Musyawarah Nasional (Munas) mendatang.
6. Idrus Marham
Sekjen Partai Golkar hasil Munas Bali ini menyatakan kesediaaannya untuk maju sebagai kandidat calon ketua umum Partai Golkar menyusul langkah Aburizal Bakrie dan Agung Laksono yang menyatakan tak kan kembali maju sebagai calon ketua umum.
Pria kelahiran Pinrang, 53 tahun silam, ini memulai karir politiknya saat terpilih sebagai anggota MPR RI pada pemilu 1997. Menggunakan partai berlambang pohon beringin sebagai kendaraan politiknya, Idrus juga berhasil terpilih sebagai anggota DPR untuk tiga periode berturut-turut, yaitu 1999-2004, 2004-2009 dan 2009-2014.
Namun, pada 2011 Idrus memutuskan mengundurkan diri sebagai anggota Komisi II DPR. Pengunduran diri tersebut dilakukannya agar lebih fokus bekerja bagi partai jelang Pemilu 2014.