BNN Tangkap Bandar Narkoba Jaringan Malaysia
Pada penangkapan Senin lalu, BNN Provinsi Sumatera Utara berhasil meringkus empat terduga pengedar narkoba jenis sabu seberat 25 kg dicampur beras.
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Badan Narkotika Nasional (BNN) meringkus Ismail (33), terduga bandar sabusabu jaringan internasional asal Malaysia, di Kecamatan Air Joman, Asahan, Selasa (23/2/2016) sekitar pukul 02.00 WIB.
Penangkapan Ismail dilakukan beberapa jam setelah Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso (Buwas) memaparkan hasil tangkapan empat terduga pengedar sabusabu seberat 25 kilogram, yang dicampur beras.
Saat paparan, Senin (21/2/2016) malam, Buwas mengatakan BNN fokus mengawasi Medan, karena Medan merupakan peringkat ketiga peredaran narkoba di Indonesia. "Kami memberikan perhatian untuk Kota Medan, karena Medan rangking ketiga peredaran narkoba," katanya.
Pada penangkapan Senin lalu, BNN Provinsi Sumatera Utara berhasil meringkus empat terduga pengedar narkoba jenis sabu seberat 25 kg dicampur beras.
Keempat rekan Ismail yang terlebih dahulu ditangkap adalah Roy (28), warga Sibolangit. Setelah itu, Franska (20) dan Khairul (29), warga Kota Pinang serta Buyung (33) warga Medan.
Dalam operasi penangkapan tersebut, personel BNN menembak kaki kiri Roy, yang berperan sebagai pengendali sabusabu tersebut. Rencananya sabusabu tersebut dipasarkan di Kota Medan dan sekitarnya.
Hubungan Masyarakat Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumut Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) S Sinuhaji membenarkan ada penangkapan bandar sabu, usai gelar paparan di Pool PO Bus Makmur, Senin malam.
"Usai gelar paparan, kami langsung meringkus Ismail berusia 33 tahun, warga Air Joman. Kini, kelima pengedar narkoba sudah diamankan petugas sebelum diberangkatkan ke Jakarta," katanya kepada Tribunnews Medan.
Sinuhaji mengatakan, kelima terduga pengedar dan bandar narkoba tersebut tidak diperiksa di Kantor BNNP Sumut. Seluruhnya akan dibawa ke Jakarta untuk pengembangan.
"Kelimanya diperiksa di Jakarta, sekarang sudah berada di Bandara Kualanamu. Mereka dibawa naik pesawat Citilink pukul 18.00 WIB," ujarnya.
Sedangkan, Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan BNNP Sumut AKBP Magdalena Sirait menambahkan, kelima terduga pengedar atau bandar narkoba dibawa ke Jakarta dengan pengawalan ketat.
Petugas BNN juga membawa barang bukti 25 kilogram sabusabu ke Jakarta. Besar dugaan lima terduga pengedar atau bandar yang diringkus tersebut merupakan pengembangan jaringan.
"Jadi penangkapan kemarin, hasil pengembangan jaringan yang ditangkap sebelumnya seperti tangkapan pada Desember lalu, seberat 10 kilogram sabusabu. Penyelidikan ini dari proses panjang jaringan narkoba," katanya.
Magdalena menuturkan, BNN sudah mengantongi identitas bandar besar jaringan intenasional yang punya peran mengendalikan 25 kilogram sabusabu itu. Karena itu, BNN masih mengembangkan tangkapan narkoba tersebut.
"Sudah terindikasi orang-orang jaringan narkoba, tapi masih dalam proses pengembang. Jaringan lima tersangka yang ditangkap masih dalam proses pengembangan untuk menangkap jaringan yang lebih besar," ujarnya.