Senin, 6 Oktober 2025

Nasib Novel Baswedan

Novel Tersinggung Ditawari Pilihan Jabatan BUMN

Tersinggung. Begitulah respons Novel Baswedan saat pimpinan KPK menawarkan pilihan meninggalkan KPK dan bergabung dengan BUMN

Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan saat tiba di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (10/12/2015). Novel Baswedan memenuhi panggilan Bareskrim untuk pelimpahan berkas tahap dua dari Bareskrim ke Kejaksaan Tinggi Bengkulu terkait dugaan penganiayaan saat menjabat Kepala Satuan Reserse Polres Kota Bengkulu pada tahun 2004. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Kalau Novel dikeluarkan dari KPK masuk BUMN dia mengakui kesalahannya. Jadi, keduanya masuk jurang. Tapi, dia tidak memilih keduanya itu," kata Muji.

"Yah, seharusnya hentikan kasus Novel kalau memang bukti tidak kuat. Jangan, dikasih pilihan masuk jurang dua-duanya," sambungnya.

Muji mengakui Novel sedikit terganggu dengan adanya tawaran seperti itu dari pimpinan KPK. Namun, hal itu tidak sampai membuat Novel sakit hati dan tidak berkantor di gedung KPK yang terletak di Jalan HR Rasuna Said, Kav-C1, Kuningan, Jakarta Selatan.

"Iya, sedikit menggangu. Ini sepertinya Novel disuruh ngapain aja terserah asal di luar (KPK). Sepertinya itu nggak penting untuk yang menawarkan. Yang penting dia nggak di KPK. Tapi, tawaran itu tidak diterima sama Novel. Sebab, kalau dia mau dia bisa ongkang-ongkang kaki di BUMN atau dari dulu kembali ke Polri," ujarnya.(tribunnews/abdul qodir/malau.eriek)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved