15 Anggota Keluarga Berangkat dari Bali Hadiri Sidang Vonis Made Meregawa
Istri, anak, menantu sengaja datang dari Bali untuk menjenguk sekaligus memberikan semangat kepada Meregawa.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski tak penuh sesak, ada yang berbeda dengan jalannya persidangan mantan Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan Universitas Udayana, I Made Meregawa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu (20/1/2016) siang.
Belasan sanak keluarga hadir khusus untuk mendengarkan vonis terdakwa kasus korupsi dana alat kesehatan (alkes) Rumah Sakit Khusus untuk Pendidikan Penyakit Infeksi dan Pariwisata Universitas Udayana tersebut.
Istri, anak, menantu sengaja datang dari Bali untuk menjenguk sekaligus memberikan semangat kepada Meregawa.
"Ada 15 orang, anak, istri dan menantu datang dari Bali pagi tadi," kata Ferry, putra sulung Meregawa kepada Tribunnews.com di ruangan sidang Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (20/1/2016).
Pemandangan ini tak pernah terlihat sebelumnya. Sebab seluruh keluarga dan kerabat Meregawa tinggal di Pulau Dewata.
Sejak ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 28 Juli 2015 silam, hingga jalannya persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Meregawa belum pernah didampingi oleh keluarga besarnya.
Menurut Meregawa dalam persidangan beberapa waktu lalu, masalah biaya yang memberatkan keluarganya untuk hadir. Hal itu pun diamini oleh Ferry.
"Masalahnya biaya, makanya kami baru bisa hadir disini," kata Ferry.
Saat mendengar vonis hakim yang menjatuhkan pidana empat tahun penjara dan denda Rp 100 juta subsidair dua bulan kurungan, keluarga Meregawa yang duduk di bagian sayap kanan ruangan sidang terlihat tegar.
Bahkan sang istri Putu Rustini, tidak menangis. Dia fokus mendengarkan setiap ucapan hakim. Begitu juga dengan anaknya. Hanya menantu Meregawa yang juga istri Ferry menangis sesenggukan.
"Keluarga hanya bisa pasrah dan menerima," kata Ferry.
Usai sidang satu persatu anggota keluarga memeluk Meregawa.
Disini mereka tak bisa membendung air mata. Sambil menepuk punggung sang istri, Meregawa meminta keluarga untuk sabar menerima cobaan ini. (Tribunnews/why)