Jusuf Kalla dan Jero Wacik Saling Memuji di Persidangan
Pemerintahan Susilo Bambang Yudoyono (SBY) - Jusuf Kalla memulai pemerintahan dengan kondisi pariwisata yang bermasalah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jero Wacik adalah menteri yang berprestasi. Hal tersebut ditegaskan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, di sidang kasus korupsi Dana Operasional Menteri (DOM) dengan terdakwa Jero Wacik, yang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2016).
Saat ditanya Ketua Majelis Hakim, Sumpeno soal Jero Wacik, Jusuf Kalla yang datang sebagai saksi meringankan itu menjawab dengan membeberkan prestasi Jero Wacik, yang merupakan bawahannya saat mantan kader Partai Demokrat itu, menjabat sebagai Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar).
"Saudara Jero Wacik sebagai menteri kebudayaan (dan pariwisata) telah bekerja dengan baik," jelasnya.
Pemerintahan Susilo Bambang Yudoyono (SBY) - Jusuf Kalla memulai pemerintahan dengan kondisi pariwisata yang bermasalah. Pasalnya masyarakat dunia masih khawatir berwisata ke Indonesia, pascabom Bali pada tahun 2000 dan 2003. Saat itu jumlah wisatawan hanya sekitar 5 juta orang.
"Dengan kerja keras (Jero Wacik) dapat meningkatkan, lima tahun menjadi lima puluh persen. Ini harus diperhatikan, (Jero Wacik) berhasil meningkatkan kinerjanya. Tentu kita yang hadir harus mengapresiasi," terangnya.
Pada 2009 di ujung pemerintahan pasangan SBY-JK, jumlah wisatawan meningkat hingga mencapai sekitar 7,5 juta orang. Jero Wacik pun kembali ditunjuk sebagai Menbudpar pada dua tahun pertama pemerintahan SBY-Boediono. Setelahnya Jero Wacik ditunjuk sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Seorang menteri yang diangkat kedua kalinya tentu lebih baik, bila tidak (baik) tentu tidak akan diangkat kedua kalinya," ujarnya.
Di ujung persidangan, saat Sumpeno memberi kesempatan Jero Wacik bertanya ke saksi, pengusaha hotel asal Bali itu memanfaatkan kesempatan tersebut antara lain untuk memuji balik Jusuf Kalla.
"Selama saya jadi menteri bapak dulu, terus terang saya banyak belajar kerja dengan tipe bapak krja, cepet ngambil keputusan,
"Terima kasih majelis hakim. Terima kasih bapak wapres atau saksi. Saya senang, saya bangga punya pemimpin seperti bapak," jelasnya.