Kontroversi Gafatar
Bibit Samad Rianto Kecele Gabung Gafatar
Kepada pengurus Gafatar, Bibit sempat bertanya dari mana dana organisasi. Mereka mengatakan bahwa dana berasal dari iuran anggota.
Kepada Bibit, mereka juga mengatakan bahwa organisasi Gafatar belum mendapatkan izin dari Kesbangpol Kementerian Dalam Negeri.
Alasannya, karena pengurus Gafatar pernah terlibat dalam kepengurusan Al Qiyadah Al Islamiyah.
Setelah ditelusuri Bibit melalui internet, organisasi Al Qiyadah Al Islamiyah itu adalah organisasi yang dinyatakan sesat oleh pemerintah.
Pimpinannya yakni Ahmad Mushadeq yang divonis 4 tahun penjara oleh PN Jakarta Selatan pada 2008.
Bertemu Mushadeq
Setelah tahu bahwa organisasi itu dipimpin Mushadeq, Bibit semakin yakin dirinya harus mundur. Seketika itu juga, Bibit membuat surat pengunduran diri.
Pada 3 Januari 2015, permintaan Bibit dipertemukan Mushadeq dikabulkan.
Bibit bertemu Mushadeq juga di Markas Gafatar di Lebak Bulus. Kepada Bibit, Mushadeq mengaku dirinya Messias.
"Saat itu, Mussadeq itu cerita kalau dia dapat wangsit, dapat ilham atau wahyu dari Gusti Allah dan katanya dia dapat wangsit untuk menyebarkan wangsitnya itu," tegas Bibit.
Seketika juga, Bibit langsung menyerahkan surat pengunduran diri.
"Saat itu juga saya serahkan suratnya itu. Saya ajukan surat pengunduran diri saya ini dan diterima," tegas Bibit.
Apa merasa tertipu? "Ya begitulah (tertipu), namanya kecele," lanjut Bibit. (tribunnews/coz)