Diprotes Penggunaan Masker Saat Paripurna, Fadli Zon Angkat Bicara
Ia menduga banyak yang salah paham tidak melihat langsung bencana asap di Kalimantan Tengah dan Sumatera
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK -- Wakil Ketua DPR Fadli Zon angkat bicara mengenai penggunaan masker saat rapat paripurna, Jumat (30/10/2015) lalu. Politikus Gerindra mengatakan penggunaan masker hanya simbolik sebagai bentuk keprihatinan terhadap bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi disejumlah wilayah di Indonesia.
"Saya katakan gagasan ini karena ada masker, diminta, ya saya pakai. Tapi saya respon baik, dibawa ke rapat Bamus," kata Fadli di Lombok, Minggu (1/11/2015).
Mengenai banyaknya yang memprotes penggunaan masker diruang sidang, Fadli menilai hal itu biasa. Namun, ia menduga banyak yang salah paham tidak melihat langsung bencana asap di Kalimantan Tengah dan Sumatera. "Karena kita merasa sesak. Menginap di hotel pun handuknya bau kebakaran sampah. Mungkin orang-orang anggap itu biasa saja," ujarnya.
Fadli mengatakan penggunaan masker itu dilakukan agar bencana tersebut menjadi perhatian pemerintah mengatasi persoalan tersebut. Seperti diberitakan, Pimpinan DPR terlihat mengenakan masker saat memimpin rapat paripurna di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (30/10/2015). Masker tersebut sebagai bentuk keprihatinan dan solidaritas terhadap korban bencana asap di sejumlah wilayah Indonesia.
Rapat Paripurna beragendakan Penutupan Masa Sidang I Tahun 2015-2016. Saat menyanyikan lagu Indonesia Raya, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan Fadli Zon membuka maskernya. Sementara Ketua DPR Setya Novanto, Taufik Kurniawan dan Agus Hermanto menyanyikan lagu tersebut sambil mengenakan masker.
Atas penggunaan masker saat menyanyikan lagu Indonesia Raya, seorang anggota DPR memprotesnya. "Interupsi pimpinan, ini pelanggaran, contoh tidak baik menyanyikan lagu Indonesia dengan mulut tertutup," kata anggota DPR itu.
Hal yang sama juga dikatakan anggota DPR Fraksi NasDem Irma Suryani. "Lagu Indonesia Raya, harus dinyanyikan dengan khidmat dan penuh kehormatan karena terkait martabat bangsa," imbuhnya.