Rupiah Melemah
Bambang Soesatyo: Paket Ekonomi Sudah Digulirkan tapi Suasana Masih Mencemaskan
Bambang Soesatyo menilai paket kebijakan ekonomi yang diterbitkan pemerintah belum cukup mampu memberikan angin segar
Penulis:
Muhammad Zulfikar
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bendahara Umum Golkar, Bambang Soesatyo menilai paket kebijakan ekonomi yang diterbitkan pemerintah belum cukup mampu memberikan angin segar terhadap kondisi ekonomi dalam negeri.
Menurutnya, kondisi ekonomi saat ini masih mencemaskan.
"Paket ekonomi sudah digulirkan, suasana (ekonomi) masih mencemaskan," kata Bambang di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (2/10/2015).
Anggota Komisi III DPR RI itu menyebut, melemahnya rupiah saat ini bukan faktor Bank Indonesia (BI) saja.
Menurutnya, faktor ketidakpercayaan kepada pemerintah turut andil melemahnya rupiah.
"Rupiah anjlok bukan soal BI saja, tapi ada ketidakpercayaan pada pemerintah," tuturnya.
Masih kata Bambang, nilai tukar cenderung terus naik dan sebelum masa kepemimpinan presiden Joko Widodo nilai tukar berkisar antara Rp 10.000 - Rp 12.000 per dollar AS.
Setelah Jokowi menjadi presiden sempat tersiar kabar optimis bahwa rupiah akan menguat.
"Namun faktanya rupiah kini terjun bebas. Beberapa pihak bahkan memprediksi bahwa nilai tersebut akan terus turun melebihi titik terendah pada krisis 1998," katanya.