Kamis, 2 Oktober 2025

Ibadah Haji 2015

Keikhlasan Suharti Temani Orang Sakit Justru Menyelamatkannya dari Petaka Mina

Sebelum kejadian tragedi Mina, Sri bersama Neneng memilih menepi dan beristirahat di tenda jemaah negara lain.

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
Adi Suhendi/Tribunnews.com
Sri Suharti 

TRIBUNNEWS.COM, MEKKAH - Jalan kehidupan sesorang terkadang ditentukan dari hal kecil yang kita lakukan, niat ikhlas Sri Suharti menemani jemaah yang sakit justru menyelamatkannya dari tragedi Mina yang menewaskan seribu orang lebih.

Wanita asal Pontianak tersebut yang berniat melempar jumrah rela terpisah dari rombongannya hanya untuk menemani Neneng Supinah yang sudah kelelahan berjalan menuju Jamarat untuk melontar jumrah.

Sebelum kejadian tragedi Mina, Sri bersama Neneng memilih menepi dan beristirahat di tenda jemaah negara lain.

Petunjuk tersebut seakan memberikan isyarat akan terjadi peristiwa yang bisa mengancam keselamatan dirinya. Neneng yang sakit saat itu meminta Sri untuk beristirahat sejenak sebelum peristiwa desak-desakan.

"Saat itu kita berada di tengah (orang yang berjubel), kemudian kita bergerak agak kepinggir lalu masuk ke tenda Arab," kata Sri ditemui tribun di Hotel 401, Mekkah, Rabu (1/9/2015).

Saat akan beristirahat di tenda tersebut, Sri yang tergabung dalam Kliter 14 Embarkasi Batam tiba-tiba ada orang yang melarangnya beristirahat di lorong tenda.

Kedua wanita yang sudah berumur tersebut diminta pindah sampai akhirnya Sri dan Neneng pindah ke tenda sebelahnya.

Sri dan Neneng tidak pernah menyangka akan ada peristiwa besar yang memilukan. Saat beristirahat di tenda, tiba-tiba suara tenda ambruk di sebelahnya membuatnya terkejut.

Ia melihat di sebelah tenda yang ditempatinya banyak orang berkulit hitam bergelantungan.

Ia memperkirakan ada yang masih hidup dan sudah meninggal dari orang yang mulai berjatuhan di dekat tenda yang dijadikan tempat beristirahat dirinya dengan Neneng.

Kemudian polisi Arab Saudi datang ketika besi penyangga tenda sudah jatuh. Saat itu situasi berbahaya karena makin banyak orang berdatangan.

Saat akan keluat dari tenda, justru Neneng melarang Sri karena keadaannya jauh lebih berbahaya di luar.

"Kita dilarang keluar karena diangga masih bahaya," ucapnya.

Tersesat

Setelah agak mereda, kemudian Sri mengajak Neneng untuk berjalan "Kuat nggak bu untuk berjalan," tanya Sri kepada Neneng saat itu.

"Insyaallah sedikit kuat," ucap Sri menirukan kata-kata Neneng.

Kemudian mereka pun berjalan menjauhi lokasi tragedi Mina, ia melihat di jalan sudah banyak orang bergelimpangan. Sri kebingungan mencari jalan pulang, tidak ada orang Indonesia yang bisa ia jumpai untuk bertanya. Akhirnya ia pun naik ke jembatan tetapi tetap tidak tahu jalan.

Di tengqh kebingungan dimana matahari bersinar sangat terik akhirnya Sri dan Neneng pun duduk di dekat jembatan selama dua menit.

Lantas Sri pun turun kembali dari jembatan dan bertemu jemaah haji asal Thailand. Lumayan bahasanya bisa dimengerti Sri begitu juga jemaah Thailand tersebut bisa mencerna bahasa Sri.

Tetapi setelah bertanya jalan pulang tidak kunjung diketahui. Ia kembali naik ke jembatan dan akhirnya mengikuti jalan tersebut sambil membawa Neneng yang masih sakit.

Dalam perjalanan ia tidak menemukan orang Indonesia, yang ada hanya orang Arab tetapi setiap ditanya selalu menjawab tidak tahu.

Sampai akhirnya ia pun bertemu dengan orang Indonesia dan diantarkan ke Kantor Daker dan diberi makan. Setelah lelah berjalan seharian, Sri pun akhirnya menemukan jalan pulang, setelah diberi perawatan akhirnya Sri bisa kembali ke tendanya di Mina yang berada di Maktab 1.

Tetapi saat dalam keadaan tersesat, Sri sudah menerima telepon dari keluarganya di tanah air dan menjelaskan bahwa dirinya dalam keadaan sehat. Tetapi karena baterai lemah akhirnya dirinya menjadi sulit dihubungi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved