Rabu, 1 Oktober 2025

Ibadah Haji 2015

Jemaah Dimbau Tetap Waspada Cuaca Ekstrim di Arab Saudi

Cuaca ekstrim di Arab Saudi masih perlu diwaspadai mengingat perubahannya begitu cepat berubah.

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com/Adi Suhendi
Proyek perluasan Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi. 

Laporan wartawan tribunnews.com : Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, MADINAH- Cuaca ekstrim di Arab Saudi masih perlu diwaspadai mengingat perubahannya begitu cepat berubah. Sebelum terjadi badai hujan es yang disertai angin kencang, sebelumnya di wilayah Jeddah pada 8 September 2015 sempat terjadi Badai Pasir yang mengakibatkan dua pesawat yang mengakut jemaah asal Indonesia terpaksa harus singgah terlebih dahulu di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA).

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Abdul Djamil mengungkapkan berdasarkan ramalan cuaca dari pemerintah Arab Saudi, potensi angin disertai hujan serta badai badai pasir masih bisa terjadi.

“Tentu menurut ramalan cuaca dari pihak yang berkompeten di arab Saudi ini harus tetap diantisipasi terhadap cuaca yang bisa terjadi lagi sewaktu-waktu seperti tadi (Hujan lebat disertai angin kencang yang Melanda Mekkah-Red). Makanya perlu kita sampaikan informasi ini kepada masyarakat khususnya jemaah,” ungkap Abdul Djamil di Kantor Daker Madinah, Jumat (11/9/2015).

Dijelaskannya, di Jeddah sempat terjadi Badai Pasir, selain menyebabkan dua pesawat yang mengangkut jemaah Indonesia dari Surabaya dan Jakarta tertahan di Bandara Madinah, juga jemaah yang baru tiba di Jeddah harus secepatnya dimasukan ke dalam bus yang akan mengangkutnya ke Mekkah untuk menghidari udara yang bercampur pasir terhirup jemaah.

Badai Pasir tidak hanya melanda wilayah Arab Saudi tetapi beberapa Negara di Timur Tengah lainnya pun seperti Libanon dan uni Emirat Arab mengalami hal serupa seperti di Jeddah “Jadi untuk badai pasir untuk kemarin itu (8 september 2015) pukul 23.00 Waktu Arab Saudi sudah normal kembali,” ucapnya.

Selain badai pasir, hujan, serta angin kencang. Jemaah pun diimbau untuk lebih banyak menyimpan tenaganya selama berada di Mekkah saat menunggu wukuf di Arafah nanti. Suhu udara di Mekkah masih cukup tinggi bisa mencapai 40 derajat celcius sampai 45 derajat celcius pada siang hari “Hati-hati terhadap adanya fenomena cuaca (di Mekkah). Khususnya cuaca panas yang kisarannya 41 sampai 45 derajat celcius baik di Mekkah maupun di Madinah,” katanya.

Seperti diketahui akibat hujan lebat disertai angin kencang yang melanda Kota Mekkah, crane proyek perluasan Masjidil Haram tiba-tiba jatuh dan menimpa bangunan Masjidil haram yang mengakibatk 87 orang jemaah dari berbagai negara meninggal duni termasu dua jemaah asal Indonesia. Selain itu, sejumlah jemaah pun terpaksa harus mendapatkan perawatan karena mengalami luka-luka akibat insiden jatuhnya crane proyek perluasan Masjidil Haram.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved