Jumat, 3 Oktober 2025

Gus Mus: Sebuah Kehormatan Paus Berkunjung ke Indonesia

Ahmad Mustofa Bisri, menyambut positif rencana kedatangan pemimpin tertinggi umat Katolik se-dunia, Paus Fransiskus, ke Indonesia.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
Glery Lazuardi/Tribunnews.com
Gus Mus 

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Tokoh Nahdlatul Ulama, Ahmad Mustofa Bisri, menyambut positif rencana kedatangan pemimpin tertinggi umat Katolik se-dunia, Paus Fransiskus, ke Indonesia.

Gus Mus, sapaan akrab Ahmad Mustofa Bisri, menilai kedatangan Paus Fransiskus merupakan kehormatan. Sebab negara-negara lain dapat belajar kebhinekaan Indonesia yang telah menjadi contoh kerukunan umat beragama bagi seluruh dunia.

"Bangsa kita luar biasa jadi banyak orang yang mau berguru sama bangsa kita," ujar Gus Mus ditemui dalam acara pernikahan anak pengamat politik Hermawan Soelistyo di Depok, Sabtu (15/8/2015).

Semua orang dari berbagai penjuru dunia, menurut Gus Mus, menilai Indonesia sebagai negara yang mempunyai patokan dalam menjaga kerukunan antar umat beragama.

Jadi di saat negara-negara lain mengalami kekacauan, maka kata Gus Mus, semua orang akan teringat kepada kebhinekaan di Indonesia.

"Paus dan sebagainya mau ke Indonesia. Gapapa main saja," katanya.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengundang pemimpin tertinggi umat Katolik se-dunia, Paus Fransiskus, ke Indonesia guna membahas berbagai isu, terutama terkait perdamaian dan pencegahan konflik antarumat beragama.

Lukman mengatakan, kunjungan itu nantinya untuk meneguhkan agar semangat dialog antarumat beragama terus dikembangkan. Selain itu, kunjungan itu juga ditujukan untuk memperlihatkan kehidupan keagamaan di Indonesia dan bertemu dengan umat Katolik di Indonesia.

Menurut Lukman, hubungan baik Indonesia dan Vatikan sudah terjalin sejak lama atau lebih dari 65 tahun. Umat Katolik di Indonesia sendiri jumlahnya cukup banyak, tidak kurang dari tujuh juta jiwa.

Kepada Kardinal, Menteri Agama (Menag) mengaku sangat terbantu dengan keberadaan para pemuka agama, termasuk pemuka agama Katolik dan jajaran keuskupan yang ada di semua provinsi di Indonesia. Mereka dinilai turut menjalankan misi Kementerian Agama dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan keagamaan masyarakat Indonesia.

Menag juga mengatakan, dirinya mengikuti perkembangan upaya-upaya Paus Fransiskus dalam membangun dialog lintas agama melalui media massa.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved