Sabtu, 4 Oktober 2025

Muktamar Nahdlatul Ulama

NU Adem Ayem karena Tak Terlalu Terlibat Politik Praktis

Alhamdulillah selama lima tahun ini NU tenang tentram, tidak ada letupan-letupan berarti, ini tidak sembarangan lho mas mengendalikan ranting-ranting

Penulis: Husein Sanusi
Kompas TV
Ketua MUI Bidang Kerukunan, Slamet Effendi Yusuf (kiri) dan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj saat diwawancarai Kompas TV di arena Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang, Jawa Timur, Jumat (31/7/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj, menegaskan kondisi NU selama kepemimpinannya. Menurutnya, NU selama ini aden ayem karena tak terlalu terlibat di politik praktis.

"Alhamdulillah selama lima tahun ini NU tenang tentram, tidak ada letupan-letupan berarti, ini tidak sembarangan lho mas mengendalikan ranting-ranting dan warga yang banyak ini ga mudah, kita instruksikan jangan terlalu ikut campur politik praktis, kalau terlibat pasti gaduh," kata Said Aqil di depan wartawan di Ndalem Kasepuhan Pesantren Mambaul Maarif, Jombang, Sabtu (1/8/2015).

Dalam kesempatan tersebut, Kyai Said, ditemani Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, yang juga mempertegas posisi NU dan hubungannya dengan PKB.

"NU adalah milik semua partai politik tetapi PKB adalah partai yang lahir dari NU, jadi PKB ini anaknya NU, itu tidak bisa dibantah," ujar Cak Imin.

Kyai Said yang akan maju lagi dalam pemilihan ketua umum PBNU untuk periode yang akan datang menyebutkan beberapa kesuksesannya selama memimpin organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut. Namun, itu masih perlu ditingkatkan lagi.

"Kami sudah membangun 24 universitas, Alhamdulillah di Halmhera, Kendari, Lampung, Kalimantan dan Maluku sudah rampung. Itu artinya amanah cabang sangat besar kepada PBNU terkait pendidikan," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved