Muktamar Nahdlatul Ulama
Ketum Pagar Nusa: Islam Nusantara untuk Menangkal Radikalisme dan Terorisme
Ada tema besar Islam Nusantara sebagai salah satu sumbangsih NU untuk bangsa dalam menjaga dari ancaman terorisme, radikalisme, termasuk wahabisme.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PP PSNU Pagar Nusa, Aizzudin Abdurrahman, menghimbau kepada seluruh keluarga besar Pagar Nusa ikut memeriahkan dan membantu pengamanan Muktamar NU ke-33 di Jombang Jawa Timur yang diselenggarakan tanggal 1-5 Agustus 2015.
Cucu Hadratussyeikh KH. Hasyim Asy'ari yang biasa disebut Gus Aiz menjelaskan langkah tersebut perlu dilakukan untuk memastikan pelaksanaan Muktamar tersebut berjalan sukses dan menghasilkan keputusan-keputusan yang bermanfaat untuk kemajuan warga Nahdliyin, NU dan Bangsa.
"Ada tema besar Islam Nusantara sebagai salah satu sumbangsih NU untuk bangsa dalam menjaga dari ancaman terorisme, radikalisme, termasuk wahabisme, jadi muktamar ini meneguhkan Islam yang rohmatan lil 'alamin. Sangat menarik jika muktamar kali ini diikuti tidak hanya oleh warga nahdliyyin tapi juga masyarakat luas," ujarnya melalui rilis tertulis, Sabtu (1/8/2015).
Selain itu, Gus Aiz juga meminta Pagar Nusa dan juga muktamirin untuk mencermati adanya sistem Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) dalam muktamar kali ini yang akan diterapkan untuk memilih Rois 'Am. Menurutnya muktamirin dan juga warga nahdliyin secara umum harus mendukungnya.
"Sudah seharusnya muktamirin mendukung Ahwa, disamping karena sudah menjadi amanah AD/ART NU, bukan pengurus NU jika sudah su'dzun dulu atas sistem ini, kita sama-sama tahu, pemilihan voting selama ini belum tentu sempurna, muktamar kali ini kombinasi keduanya," ujarnya.
Dalam AD/ART memang secara tekstual sistem Ahwa tak disebutkan. Namun azaz musyawarah mufakat merupakan pengejawantahan dari sistem Ahwa tersebut dan selayaknya diterapkan.
Gus Aiz menambahkan, Muktamar NU yang digelar di Jombang kali ini memiliki nuansa yang berbeda dengan Muktamar sebelumnya. Menurutnya, Muktamar kali ini sangat istimewa karena diselenggarakan di kediaman para pendiri NU.
Keistimewaan tersebut tentu perlu ditopang dengan doa dan munajat yang sungguh-sungguh oleh seluruh muktamirin dan juga nahdliyin, salah satunya dengan melakukan munajat untuk suksesi Muktamar.
"Pagar Nusa mengundang warga nahdliyyin untuk bersama-sama istighotsah ba'da isya' di masjid jami' alun-alun Jombang selama muktamar berlangsung, memohon agar muktamar ini sukses dan demi keselamatan nahdlatul ulama yang akan dipimpin dewan khos dan majelis pendekar Pencak Silat NU Pagar Nusa," terang Gus Aiz.
Tak hanya itu, Gus Aiz juga meminta nahdliyin untuk membaca amalan yang disampaikan oleh Syaikhona Kholil Bangkalan kepada KH Hasyim Asy'ari melalui KH As'ad Syamsul Arifin.
"Waktu itu Kyai Khalil menitipkan dan memberikan tongkat dan tasbih untuk KH Hasyim Asy'ari melalui KH As'ad Syamsul Arifin dengan membaca yaa jabbar yaa qohhar, semoga NU dihindarkan dari hal-hal yang dapat merusak NU," tandasnya.