Kamis, 2 Oktober 2025

Ramadan 2015

Menteri Agama Imbau Malam Takbiran Dilakukan Secara Tertib

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengimbau kepada seluruh umat islam supaya merayakan malam takbiran secara baik

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
Tribunnews.com/Taufik Ismail
Menteri Agama Lukman hakim Syaifuddin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengimbau kepada seluruh umat islam supaya merayakan malam takbiran secara baik dan menjaga ketertiban.

Umat islam di Indonesia merayakan Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah secara serentak pada Jumat (17/7/2015) atau 1 Syawal 1436 Hijriah.

"Kalau melakukan konvoi tertib jangan menganggu ketertiban umum, jangan larut malam. Besok pagi Shalat Ied," tutur Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (16/7/2015).

Kementerian Agama RI memutuskan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1436 Hijriah jatuh pada Jumat (17/7/2015). Hal tersebut ditentukan setelah melalui sidang itsbat yang dilaksanakan di Kementerian Agama RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (16/7/2015).

Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin mengungkapkan sidang itsbat dilaksanakan setelah salat Maghrib yang diawali dengan mendengarkan paparan Pakar astronomi dari Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama Cecep Nuwendaya.

"Seluruh peserta sidang itsbat sepakat mengenai keberadaan hilal, karena sudah melihat hilal berarti malam ini sudah memasuki 1 Syawal. Alhamdulillah tahun ini seluruh umat islam sama-sama memasuki 1 syawal dengan melaksanakan salat ied besok pagi pukul 07.00," kata Lukman.

Dalam sidang itsbat dilaporkan bagwa dari sejumlah titik pelaku rukyat yang ditugasi Kementerian Agama sudah melakukan penglihatan hilal.

"Ada 4 tempat yang melihat hilal diantaranya di Condrodipo Gresik, Tanjung Kodok Lamongan, Bojonegoro dan Kepulauan Seribu," ucapnya.

Sebelumnya Pakar astronomi dari Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama Cecep Nuwendaya menuturkan bila hasil pengamatan di Pelabuhan Ratu terlihat hilal dengan ketinggian 3,11 derajat, jarak busur bulan dari matahari 5,27 derajat, umur hilal 9 jam 26 menit 52 detik, dan fraksi iluminasi hilal 0,32 persen.

Dikatakan dia kriteria awal bulan harus memenuhi syarat dimana tinggi hilal minimal 2 derajat, elongasi bulan dan matahari 3 derajat atau umur hilal 8 jam.

"Sebenarnya posisi hilal diakui tidak diakui dan itu harus jadi referensi, hilal teramati di wilayah Indonesia," kata Cecep dalam paparannya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved