Ramadan 2015
Puan: Mohon Maaf Tidak Mengundang Presiden Karena Rumah Saya Tak Layak
Puan mengaku sempat menanyakan soal rumah dinas Ketua MPR ke Zulkifli Hasan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, menggelar acara buka puasa bersama di rumah dinasnya, Jalan Denpasar nomor 18, Setiabudi, Jakarta Selatan, Minggu (28/6/2015).
Pantauan TRIBUNnews.com, tamu-tamu Puan sudah tampak hadir pejabat negara sejak pukul 16.00 WIB. Diantara yang hadir adalah Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan, Ketua DPR RI Setya Novanto, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri pekerjaan Umum, dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Sedangkan Ketua Umum Partai Politik yang hadir di acara tersebut antara lain Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, Ketua Umum DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta, serta Ketua Umum DPP Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) yang juga merupakan calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso.
Dalam sambutannya Puan mengaku sempat ditanya sejumlah koleganya terkait rumah dinas. Ia pun selalu menjawab, bahwa Pemerintah sudah menyediakan rumah dinas bagi Menko yang jabatannya baru ada pada pemerintahan Joko Widodo - Jusuf Kalla ini namun belum bisa ditepati.
Pekan lalu saat menghadiri acara buka bersama di kediaman Ketua MPR, Zulkifli Hasan, di komplek Widya Chandra, di Jakarta Selatan, Puan mengaku sempat menanyakan soal rumah dinas Ketua MPR ke Zulkifli Hasan.
"Alhamdullilah peninggalan almarhum pak Taufik Kiemas, kamarnya besar," kata Puan mengulangi jawaban Zulkifli.
Dalam sambutannya Puan memuji rumah dinas Setya Novanto di kawasan Widya Chandra. Ia mengaku sudah menyambangi kediaman kader Partai Golkar itu saat acara buka bersama yang digelar Setya Novanto pekan lalu.
"Rumah mas Novanto bagus banget, kayak hotel," kata Puan.
Dalam sambutannya, Puan juga sempat menerangkan mengapa Presiden Joko Widodo tidak hadir. Hal itu kata dia memang Joko Widodo yang merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu tidak diundang.
"Mohon maaf saya nggak ngundang pak Presiden, karena rumahnya nggak layak," tandasnya.