Saleh Husin Didemo, Pengusaha: Makanya, Menperin Jangan Jalan-jalan Terus
Achmad Wijaya mengatakan pengusaha merasa belum ada titihan kebijakan baru di dalam pembiayaan industri sehingga semua biaya bengkak.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Demonstrasi sejumlah mahasiswa yang menuntut Menteri Perindustrian Saleh Husin untuk mundur dari jabatannya, Senin (8/6) siang ternyata sampai juga ke telinga pengusaha.
Achmad Wijaya, Wakil Ketua Komite Tetap SNI dan Produk Industri, mengatakan selama Saleh Husin menjabat sebagai Menteri Perindustrian, pengusaha merasa belum ada titihan kebijakan baru di dalam pembiayaan industri sehingga semua biaya bengkak.
"Istilahnya, Menperin jangan jalan-jalan terus meresmikan pabrik yang tidak penting. Justru yang perlu dikaji Menperin yaitu kebijakan untuk masuknya investasi, dan kebijakan untuk perkembangan industri hulu dan intermediate," kata AW, sapaan akrab Achmad Wijaya melalui pesan instan Whatsapp, Senin (8/6/2015).
Menurut AW, Kemenperin saat ini wajib memikirkan hulunisasi dan intermediate industri agar hilirisasi bisa efisien dan tugas menteri adalah mempunyai kemampuan mengintegrasikan. "Kemampuan ini belum terbaca selama 8 bulan sampai menelurkan kebijakan baru."
"Sehingga Kemenperin saat ini tidak membawa dampak bagi para industriawan mencapai efisiensi di sektor manapun sehingga hambatan ekspor pun cenderung turun dan impor cenderung bertambah," katanya.
AW juga mengatakan, pembuktian dapat dilihat dari banyaknya impor bahan baku utama industri dan penolongnya. Alhasil semua sektor industri sudah menurunkan produksi sejak April. Ditambah lemahnya rupiah hingga 13.250. "Jika selesai Lebaran Dolar AS mencapai 15 ribu semua industri akan collapse."
Sementara itu, Ketua Komisi VI DPR RI, Hafisz Tohir, menolak berkomentar terkait kinerja Saleh Husin selaku Menperin. Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut hanya terkejut mendengar Saleh Husin sempat didemo oleh sejumlah mahasiswa.
"Astaghfirullah," kata Hafisz.
Sebelumnya, Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Jaringan Aksi Mahasiswa Indonesia (JAM) mendatangi Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Senin (8/6/2015). Kehadiran mereka di Kemenperin yaitu untuk meminta Saleh Husin meletakkan jabatannya sebagai Menteri Perindustrian.
“Kami melihat sektor industri dan pelaku usaha terus mengeluh dengan kondisi yang ada. Sementara Saleh Husin tidak mampu mengatasinya. Dengan kata lain, Saleh sudah gagal menjalankan tugas dan kewajiban yang diamanatkan Presiden Joko Widodo sebagai Menperin,” ujar Rajana, Koordinator Aksi JAM, Senin (8/6/2015).
(Baca Juga: Tuntut Saleh Husin Mundur, Mahasiswa Lempar Telur ke Gedung Kemenperin)
Di akhir demonstrasi, mahasiswa yang berjumlah tidak lebih dari 25 orang tersebut sempat melemparkan telur ke arah gedung Kemenperin.