LPSK Siap Bantu Pemulihan Anak-anak Hilang Timor Leste
Mereka bermaksud menjajaki kemungkinan LPSK turut berperan dalam memberikan pemulihan bagi anak-anak Timor Leste
Dalam laporannya, CAVR merekomendasikan penelitian untuk menemukan anak-anak yang masih berada di Indonesia dan mempertemukan mereka kembali dengan keluarganya di Timor Leste.
Menyikasi rekomendasi CAVR, kata Zainal, sejak 2013, sebuah Tim Bersama yang terdiri dari Komnas HAM, AJAR, KontraS dan ELSAM, telah memulai komitmen kerja sama dengan Komnas HAM Timor Leste.
Tim Bersama bahkan telah melakukan identifikasi dan wawancara dengan sejumlah anak yang terpisah dari keluarganya di Indonesia.
Dokumentasi dan kunjungan dilakukan di sejumlah daerah, seperti Yogyakarta, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Jakarta, Jawa Timur dan Kalimantan Timur.
Victor da Costa dari Ikohi, yang juga menjadi salah satu anak yang dipisahkan dari orang tuanya pada masa konflik Timor Leste lalu, menuturkan, pihaknya sudah melakukan survei untuk mencari anak yang terpisah di sejumlah daerah di Indonesia. Saat ini, menurut Victor, umur mereka rata-rata berkisar 40 tahun.
“Tim hanya fasilitasi anak-anak itu bertemu keluarga, lebih pada pendekatan kemanusiaan,” ujar Victor yang dipindahpaksa ke Indonesia sejak dirinya masih balita.
Selviana Yolanda dari AJAR mengatakan, hingga saat ini, ada 12 orang yang sudah diverifikasi data dan riyawat mereka hingga bisa berada di Indonesia.
Saat tiba, mereka masih kecil, tidak memiliki akta lahir, apalagi kartu keluarga, sehingga sulit untuk mengurus masalah administrasi. Belum lagi kehidupan perekonomian mereka yang tak jelas.
“Diharapkan Komnas HAM atau LPSK bisa membuat rekomendasi bagi mereka ke Kemenkumham untuk keperluan proses administrasi,” ujar Yolanda.