Kamis, 2 Oktober 2025

Hukuman Mati

Jokowi Dipuji Tak Gubris Australia Soal Hukuman Mati

"Sikap Presiden Jokowi sejauh ini sudah tepat dalam merespon dinamika dari negara yang warganya akan dieksekusi," kata Charles.

Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews/Herudin
Anggota DPR Charles Honoris (tengah). 

Yunarto juga mempertanyakan hasil analisa media yang menyebutkan kalau sebagian besar publik telah Jokowi sebagai pemimpin yang tegas setelah mengeksekusi mati gembong narkoba tersebut.
Sebab diluar itu ada fakta lain bahwa setelah mengeksekusi mereka, untuk pertama kalinya Jokowi dikritik keras oleh para penggiat HAM yang selama ini masuk dalam barisan pendukungnya sebagai capres pada Pilpres 2014.

"Justru mereka menilai Jokowi adalah pemimpin yang tidak humanis. Artinya musuh Jokowi tidak saja penggiat HAM di Indonesia saja tapi juga diseluruh dunia.

Belajar dari kasus itu, dia mengingatkan Jokowi agar bisa mengelola isu dengan baik. Kalau tidak pada akhirnya malah Jokowi sendiri yang dirugikan.

Dalam kaitan hukuman mati terhadap bandar narkoba, Yunarto melihat ada yang mis antara pemberantasan narkoba dengan eksekusi mati. Ketika eksekusi akan dilaksanakan Indonesia diposisikan darurat narkoba. Dan lucunya banyak stakeholder yang tidak bicara mengenai darurat narkoba.Bahkan Jokowi pun belum mendorong regulasi.

"Pemerintah sepertinya menikmati eksekusi mati terhadap gembong narkoba," demikian Yunarto.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved