Kamis, 2 Oktober 2025

Gunung Soputan Meletus, Warga Disarankan Menjauh

Lanjut Sutopo, status Gunung Soputan tetap Siaga (Level III).

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-inlihat foto Gunung Soputan Meletus, Warga Disarankan Menjauh
Tribun Manado/Rizky Adriansyah
Gunung Soputan melakukan erupsi dengan memuntahkan berbagai material, seperti abu dan lava setinggi 600-1000 meter, di Amurang, Sulawesi Utara, Selasa (18/9/2012). Dengan terjadinya letusan sebanyak 5 kali maka status gunung api ini menjadi siaga. Warga seputar gunung pun terancam oleh polusi udara dari abu vulkanik. (Tribun Manado/Rizky Adriansyah)

TRIBUNNEWS.COMM JAKARTA - Gunung Soputan di Sulawesi Utara kembali meletus pada Minggu, (18/1/2015), pukul 11.38 WITA dengan tinggi asap letusan 4.000 m, condong ke arah baratdaya.

"Pascaletusan, saat ini aktivitas gunung masih tinggi," kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, dalam keterangannya ke Tribunnews.com, Minggu (18/1/2015).

Menurut Sutopo, PVMBG Badan Geologi melaporkan ke Posko BNPB, teramati asap putih tebal tinggi setinggi 600 m dari puncak Gunung Soputan.

"Letusan stromboli tinggi lebih kurang 500 m dari puncak Gunung Soputan, material pijar tersebar di Puncak G. Soputan. Teramati leleran lava dengan jarak luncur 500 m dari puncak ke arah barat daya," katanya.

Dijelaskan dari seismisitas terpantau 46 kali gempa vulkanik dalam, 21 gempa vulkanik dangkal, 53 kali gempa hembusan, 21 gempa guguran, dan tremor menerus.
"Tingkat aktivitas kegempaan vulkanik Gunung Soputan masih tinggi," kata Sutopo.

Lanjut Sutopo, status Gunung Soputan tetap Siaga (Level III).

Masyarakat direkomendasikan agar tidak beraktivitas dalam radius 6,5 km dari puncak.

"Belum perlu ada pengungsian karena permukiman terdekat berada di radius 8 km. Masyarakat tetap melaksanakan aktivitas secara normal," katanya.

Sementara itu, lanjut Sutopo, aktivitas Gunung Sinabung juga tetap tinggi.

Pada Minggu (18/1/2015) telah terjadi 37 kali gempa frekuensi rendah, tremor menerus,  teramati 1 kali awan panas guguran dari puncak dengan jarak luncur sejauh 2.000 meter ke arah Selatan, tinggi kolom abu 700 meter.

"Teramati guguran lava pijar dari puncak sejauh 1.000 meter ke arah Selatan. Status tetap Siaga (level III)," katanya.

Adapun jumlah pengungsi 2.443 jiwa, 795 KK di 7 titik pengungsian. Pengungsi berasal dari Desa Sigarang-garang dan Desa Sukanalu.

"Mereka mengungsi sejak September 2013 lalu. Harusnya sudah boleh pulang karena kedua desa tersebut dinyatakan aman oleh PVMBG. Namun mereka tetap tinggal di pengungsian.

Saat ini pembangunan hunian tetap untuk relokasi 370 KK terus dilakukan di kawasan Siosar. 50 unit sudah selesai dibangun dan diharapkan 320 unit berikutnya selesai pada pertengahan tahun ini," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved