Tanamkan Pendidikan Politik Substantif bagi Pemuda Karawang
Belakangan ini ada tren peningkatan kegiatan negatif yang dilakukan oleh para siswa yang cukup merisaukan seperti geng motor dan tawuran.
TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG - Opini tentang politik yang belakangan dipersepsikan negatif justru menjadi tantangan tersendiri bagi anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat daerah pemilihan Jawa Barat VII (Kabupaten Karawang, Bekasi, dan Purwakarta) Saan Mustopa.
Dia tidak mau persepsi negatif itu menjadi semacam pembenaran yang akan membuat masyarakat, terlebih para pemuda menjadi apatis dan apriori terhadap politik.
Untuk itulah, Saan dalam kegiatan reses menggelar latihan dasar kepemimpinan dan politik kepada perwakilan siswa tingkat SLTA.
Pelatihan tersebut pun akan terus dilakukan bertahap dimana untuk setiap tahapnya terdiri dari 120 perwakilan siswa SMK, SMU, dan Madrasah Aliyah (MA) se-Karawang.
"Ke depan tiap reses saya bikin pelatihan, mereka dilatih dari aspek kepemimpinan dan pendidikan dasar untuk pemahaman politik yang substantif," kata Saan, disela memberikan sambutan acara pelatihan, di kediamannya, Karawang, Minggu (21/12/2014).
Menurut Saan, pendidikan dasar politik dan kepemimpinan ini penting bagi para siswa selaku pemula untuk memahami tentang politik dan kepemimpinan mengingat selama ini mereka disuguhi opini yang negatif tentang politik.
Mereka yang baru tumbuh itu adalah bibit generasi muda yang akan mengisi dunia politik dan pos kepemimpinan di berbagai bidang.
"Kita ingin memberikan persepsi tentang politik, perlu kita netralisir, bahwa politik itu substansinya tidak seperti yang selama ini diberitakan. Agar sebagai generasi muda tidak apatis dan apriori terhadap persoalan politik," tukasnya.
Selain dari segi materi yang positif untuk menambah pemahaman para siswa terhadap politik dan kepemimpinan, Saan berharap acara tersebut juga semakin memperkaya kegiatan positif di kalangan siswa.
Apalagi, kata dia, belakangan ini ada tren peningkatan kegiatan negatif yang dilakukan oleh para siswa yang cukup merisaukan seperti geng motor dan tawuran.
"Kalau dari muda sudah paham tentang kepemimpinan, tentu setiap perbuatannya juga akan lebih bertanggungjawab, dan ini bagus untuk pertumbuhan anak-anak muda," terangnya.
Di samping program pelatihan politik dan kepemimpinan untuk para siswa tingkat SLTA, program lain yang telah dilakukan Saan di dapilnya adalah pemberian beasiswa kepada ratusan anak mulai tingkat SD, SLTP, SLTA, hingga pergutuan tinggi.
Bahkan di area rumah Saan juga dibangun Taman Kanak-kanak (TK) yang semua siswanya digratiskan.
Pengamat politik dan kepemimpinan dari Universitas Islam Negeri (UIN) Bandung Fauzan Ali Rasyid yang menjadi pemateri dalam pelatihan tersebut mengungkapkan, mereka yang menjadi perwakilan dalam pelatihan pada umumnya adalah pengurus OSIS di sekolahan masing-masing.
Dengan pelatihan ini, selain mereka akan lebih memahami soal politik secara substantif, mereka juga akan terasah potensi dan bakat kepemimpinannya.