Senin, 6 Oktober 2025

Legislator Baru

Tiga Fraksi Pro Jokowi di DPR Serahkan Nama Anggota Baleg

Fraksi Hanura dan PKB hanya menyerahkan nama-nama anggotanya untuk duduk di Badan Legislasi.

Editor: Hasanudin Aco
The Jakarta Post/Seto Wardhana
suasana rapat paripurna DPR tandingan di ruang KK II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (31/10/2014). Rapat Paripurna versi Koalisi Indonesia Hebat yang tidak diakomodir oleh Setjen DPR itu tetap digelar dengan agenda pembacaan mosi tidak percaya terhadap pimpinan DPR, pemilihan dan penetapan pimpinan DPR dan memtuskan Pimpinan DPR sementara yang diketuai Ida Fauziah (PKB),bersama Wakil Ketua Effendi Simbolon (PDI-P) , Supriyadi (Partai Nasdem), Dossy Iskandar (Partai Hanura) dan Syaifullah Tamliha (PPP). (The Jakarta Post/Seto Wardhana) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menggelar paripurna islah dua kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP). Sidang yang dipimpin Ketua DPR Setya Novanto dihadiri oleh 334 anggota dewan.

Dalam rapat paripurna itu fraksi-fraksi yang tergabung dalam koalisi Indonesia Hebat (KIH) diminta untuk menyerahkan nama pada alat kelengkapan dewan (AKD).

Namun hanya dua fraksi saja yakni PPP dan NasDem yang menyerahkan secara lengkap nama anggotanya untuk duduk di keanggotaan komisi di Dewan.

Fraksi Hanura dan PKB hanya menyerahkan nama-nama anggotanya untuk duduk di Badan Legislasi.

Sedangkan Fraksi PDIP menyerahkan nama-nama yang akan duduk di Badan Legislasi serta Badan Urusan Rumah Tangga (BURT). Atas hal itu, Ketua DPR Setya Novanto menyatakan ketiga fraksi tersebut dapat menyusul untuk menyerahkan nama anggotanya untuk duduk di komisi DPR.

"Semua fraksi telah menyampaikan susunan AKD. Kecuali PDIP, PKB, dan Hanura yang akan menyampaikan nama AKD secara tertulis," kata Setya.

Sementara Anggota Fraksi Demokrat Benny K Harman mengaku pihaknya mengapresiasi islah antara KMP-KIH. Namun Demokrat meminta pimpinan memberikan batas waktu kepada fraksi-fraksi untuk menyerahkan nama-nama di komisi.

"Saya takut sampai akhir tahun, DPR tidak bisa menjalankan fungsinya. Islah KIH-KMP ini dieksekusi menjadi sebuah kenyataan," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved