Diskusi Building WOW, Diplomasi Pariwisata Cara Bung Karno
“Namun ketika pemimpin Uni Soviet Nikita Khrushchev mengundang Presiden Indonesia datang ke Moskow sekitar tahun 1961, maka atas permintaan Presiden S

Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) juga termasuk orang yang tertarik dengan pemimpin ‘marketer’.
Jokowi beralasan figur tersebut diperlukan untuk membuat gebrakan, khususnya di beberapa kementerian tertentu.
“Oleh karena itu, di kepariwisataan, tidak saja menstrategikan untuk mendatangkan turis sebanyak-banyaknya. Melainkan seberapa banyak turis-turis tersebut akhirnya menjadi tourist yang advovate untuk Indonesia,” kata Sapta.
Diskusi buku ‘Building WOW Indonesia Tourism And Creative Industry’ menghadirkan pakar Pemasaran Indonesia Hermawan Kartajaya, dan Direktur Pemberitaan Media Indoensia Usman Kansong sebagai pembanding, serta Kepala Divisi Pemberitaan Media Indonesia, Abdul Khohar sebagai Moderator.
“WOW” mengacu pada dampak yang dirasakan oleh customer saat evolusi turisme terjadi. Pada tingkatan ini, pelanggan tidak saja merasakan kepuasan yang luar biasa. Tetapi ia juga akan memberikan rekomendasi (advocate) kepada para relasi untuk melakukan hal yang sama.
Untuk turisme, pelanggan menyarankan kenalan atau saudaranya ikut juga mengunjungi destinasi wisata yang dimaksud. “WOW” juga berarti Indonesia sebagai Wonderful of World.
Dengan pendekatan dan strategi WOW, target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang dipatok pada angka 20 juta jiwa pada akhir 2019, diharapkan dapat tercapai.