Pengamat: Jokowi Konsisten Tidak Bagi-bagi Kekuasaan
"Saya kira itu bagus untuk dikomunikasikan ke publik untuk menyiikapi dinamika politik yang terjadi,” ujar Thamrin.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik UI, Thamrin Amal Tomagola, berpendapat kekalahan kubu Joko Widodo-Jusuf Kalla di parlemen membuktikan bahwa apa yang didengungkan Jokowi yang tidak menganut politik bagi-bagi kekuasaan terbukti.
“Konsisten seperti dulu yang tidak akan bagi bagi kekuasaan. Tegas sekali, saya kira itu bagus untuk dikomunikasikan ke publik untuk menyiikapi dinamika politik yang terjadi,” ujar Thamrin dalam diskusi bertajuk "Perkembangan Politik Terkini dan Implikasinya Terhadap Perekonomian" di Jalan Proklamasi Nomor 53 Jakarta, Rabu (8/10/2014).
Menurut Thamrin, mendapat dukungan di parlemen tidaklah mudah karena mesti ada yang harus dikompromikan, salah satunya kursi kekuasaan.
“Ya nanti apabila dukungan berubah atau bertambah, maka nantinya ada yang mesti dibayar, entah kursi kabinet atau yang lainnya,” ujar Thamrin.
Thamrin mengaku Jokowi pernah mengatakan padanya akan membudayakan karakter politik yang baru, setelah bangsa kita terbiasa dengan karakter politik masa lampau yang identik dengan bagi-bagi uang dan kekuasaan.
Karakter tersebut terbukti ketika pembahasan RUU Pilkada, pemilihan pimpinan DPR dan MPR beberapa waktu lalu.
“Ini kan mau mengintrodusir karakter politik yang baru, dia (Jokowi) bilang sekarang ini mendekati perbatasan antara karakter politik masa lampau yang bodoh yang suka mengatur dengan membagi bagi uang , jadi karakter politik orde baru yang ingin dia (jokowi) stop,” ujar Thamrin.